"Kami berharap pada bulan Ramadan itu tidak terjadi bencana yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau," pungkasnya.
Disisi lain, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono dalam konferensi pers kewaspadaan Gunung Anak Krakatau menyatakan, gunung itu berkemungkinan membentuk badan baru setelah erupsi tahun 2018.
Baca Juga:
Kepengurusan Gekrafs DPC Pandeglang Dikukuhkan untuk Majukan Ekonomi Kreatif
Saat erupsi, material yang bertumpuk membentuk badan tersebut dapat terlontar hingga radius 5 kilometer.
Disebutkan, longsoran material yang terjadi saat erupsi Gunung Anak Krakatau bisa membentuk potensi tsunami seperti yang terjadi pada tahun 2018.
"Mungkin saat ini kalau kita bandingkan dengan tahun itu, volumenya belum sebesar itu, dan juga dari sisi morfologi, juga belum curam," imbuhnya.[mga]