Kendati harga BBM naik, namun nelayan tetap melaut dan tidak terpengaruh, sebab jika tidak melaut dipastikan keluarga nelayan tidak makan.
"Kita minta nelayan tetap melaut dan dijamin ketersediaan BBM," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, sejak lima bulan terakhir produksi ikan laut di pesisir pantai selatan Lebak berkisar 150-200 ton/bulan, padahal sebelumnya bisa mencapai 500 ton/ bulan.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
Menurunya produksi tangkapan nelayan itu akibat cuaca di Perairan Samudera Hindia kurang bersahabat dengan ketinggian gelombang mencapai enam meter.
Karena itu, harga- harga ikan laut cukup tinggi, seperti tuna bisa mencapai Rp130 ribu dari semula Rp90 ribu/kg, ikan terapu Rp70 ribu dari sebelumnya Rp50 ribu/ kg.
Begitu juga cumi besar Rp80 ribu dari sebelumnya Rp40 ribu/ kg dan ikan kakap merah Rp75 ribu dari semula Rp55 ribu/ kg.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
"Kami meyakini dengan kenaikan harga ikan itu tentu pendapatan nelayan juga cukup baik," pungkasnya.[mga]