WahanaNews - Tanjunglesung | Sejak awal bulan ini, tim ilmuwan internasional Nekton berada di pulau Fuvamulah di Maladewa. Misi mereka, menguak misteri mengapa pulau itu menjadi rumah bagi populasi hiu macan terbesar, dan tampaknya paling sehat, di dunia.
Hiu macan, yang bisa tumbuh mencapai panjang beberapa meter, kini menjadi daya tarik wisata yang berkembang bagi para pecinta selam. Namun, bagi nelayan lokal, hiu adalah pesaing mereka dalam mendapatkan tuna, makanan predator raksasa itu.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Wilayah Banten Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan
Tim ilmuwan Nekton Mission, yang berasal dari Maladewa, Sri Lanka, India, Afrika Selatan, dan Inggris, akan menggunakan kapal selam dan teknologi mutakhir lainnya untuk memetakan, memfilmkan, dan mengambil sampel perairan di lepas pantai Fuvamulah hingga kedalaman 1.000 meter.
Tujuannya, menjawab berbagai pertanyaan yang belum terjawab tentang habitat hiu. Jika predator ini dalam keadaan sehat, ini bisa menjadi pertanda baik bagi kesehatan lingkungan laut lainnya.
Penyelam Hamna Hussain adalah pemandu wisata hiu di pulau itu. Ia memiliki banyak pertanyaan untuk Nekton.
Baca Juga:
Gempa M 5,5 di Banten Terasa Hingga Sukabumi
"Hiu macan diketahui berada di kedalaman ribuan meter. Jadi, kita tidak tahu apa yang mereka lakukan, tidak tahu radius migrasi mereka, tidak tahu di mana mereka melahirkan, tidak tahu apakah ada anaknya di sini, tidak tahu di mana perkawinan terjadi. Ada begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab. Jadi, akan menarik jika sesuatu dihasilkan dari misi ini," jelasnya.
"Dengan begitu, ada banyak hal yang bisa kita lakukan kalau kita mendapat jawaban atas pertanyaan yang belum terjawab ini. Jadi, sangat penting bagi kita untuk benar-benar mengetahui mengapa hiu-hiu itu di sini, ke mana mereka pergi, supaya kita bisa melakukan sesuatu untuk melindungi mereka," lanjut Hussain.
Ahmed Inah telah terlibat dalam proyek yang mempelajari populasi hiu macan. Sejauh ini, kata Inah, sudah 200 hiu yang diidentifikasi. Namun, totalnya mungkin mendekati 500.