WahanaNews-Banten | Kepolisian Polda Banten menangkap 7 orang pengoplos beras Bulog sebanyak 350 ton. Pengungkapan ini dilakukan menindaklanjuti adanya kenaikan harga beras, termasuk jadi perhatian Perum Bulog.
"Ini menjadi atensi Polda Banten untuk menurunkan Satgas Pangan yang selanjutnya bergerak cepat mengungkap kasus pidana dengan cara mengemas ulah repacking beras Bulog menjadi kemasan merek lain," kata Kabid Humas Polda Banten Didik Hariyanto di Serang, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga:
Mendag Usul Subsidi Kedelai Tak Lagi Melalui Bulog Tapi Langsung kepada Importir
Pengungkapan oleh Polda Banten ini dihadiri oleh Direktur Utama Bulog Budi Waseso. Termasuk PJ Gubernur Banten Al Muktabar.
Didik melanjutkan, ada 7 tersangka yang ditangkap pada 8-9 Februari 2022. Pengungkapan dilakukan di berbagai wilayah di Banten.
Para tersangka katanya adalah HS (36), TL (39), AL (58), BR (31), FR (42), HM (66), dan ID (30). Mereka beroperasi di lima tempat di kabupaten dan kota di Banten.
Baca Juga:
Beras Thailand & Vietnam Banyak di Indonesia, Ini Harga Jualnya
"Dalam perkara ini ada lima tempat mulai dari Lebak, Cilegon, Serang Kabupaten, Serang Kota, dan terakhir dilaksanakan di Pandeglang," katanya.
Barang bukti yang disita mencapai 350 ton beras Bulog yang sudah di-repacking atau dikemas ulang. Ada juga timbangan, 8.000 karung beras Bulog, hingga timbangan dan mesin jahit.
"Motifnya adalah untuk mencari keuntungan pribadi," katanya.