WahanaNews-Banten | Pelaku UMKM dan IKM Banten akan dibantu memasarkan produknya secara digital oleh Bank Indonesia (BI). Mereka akan diberi bantuan dan pelatihan digitalisasi produksi agar mudah dibeli konsumen.
Jika di jual secara tradisional, pelaku usaha kecil akan terbentur dengan ketersediaan lapak. Berbeda dengan menjualnya melalui media digital, mereka tidak membutuhkan tempat untuk memajang barang dagangannya.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
"Dengan adanya digital, mereka bisa berproduksi dengan dikasih akses digital, nanti digital nya kita sediakan. Harapan kita UMKM berproduksi tetap," kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Banten, Imaduddin, dalam sebuah diskusi di Kota Serang, Banten, Rabu (18/05/2022).
Semenjak pandemi Covid-19, digitalisasi perdagangan dengan cepat berubah ke era digital, sehingga untuk memasarkan produk UMKM maupun IKM asal Banten juga harus mengikuti trend yang sudah ada, agar memudahkan memasarkan produknya.
Imaduddin menerangkan potensi UMKM dan IKM di Banten sangat tinggi dan saling ketergantungan, seperti di dunia industri hingga pariwisata, pasti membutuhkan usaha kecil.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
"UMKM ini terkait sektor yang lain, misalkan di dalam industri kan ada UMKM, di dalam sektor wisata ada UMKM, di dalam semua sektor ekonomi ada UMKM, semua pasti memberikan kontribusinya masing-masing," terangnya.
Pelaku Usaha Kecil Di Banten Capai 1 Juta
Khusus di Banten, dari sekitar 12 juta penduduk, pelaku UMKM nya baru ada sekitar 1 juta. Masyarakat Banten masih enggan menjadi pelaku usaha dan mandiri secara ekonomi. Secara umum, masyarakat Banten masih berfikir untuk mencari kerja dibandingkan menciptakan lapangan pekerjaan dengan menjadi pelaku UMKM ataupun IKM.
"Khusus di Banten, 12 juta penduduk Banten, UMKM nya 1 juta, adi 1 banding 12. Jadi warga Banten masih senang masuk ke pasar kerja, ke dunia industrinya," ujar Kabid Industri pada Disperindag Provinsi Banten, Rudiansyah, ditempat yang sama, Rabu (18/05/2022).
Rudiansyah menerangkan, Pemprov Banten kerap melakukan link and match bagi siswa sekolah agar siap masuk ke dunia kerja. Kemudian, mendorong siswa maupun mahasiswa untuk menjadi pebisnis di jaman modern saat ini.
Pelatihan menjadi pebisnis atau pelaku UMKM sudah dilakukan sejak dibangku sekolah maupun kuliah. Sehingga diharapkan saat mereka lulus, memiliki minat menjadi wiraswasta. Kemudian bagi pelaku UMKM dan IKM, Disperindag Banten mengaku terus berusaha agar mereka bisa meningkatkan produksinya, sehingga menambah tenaga kerja.
"Nah ini yang kita dorong pengembangan UMKM, IKM ini jadi solusi, jadi kita dorong tamatan SMK itu, perguruan tinggi itu," jelasnya. [afs]