WahanaNews-Banten | Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPW BI) Banten menargetkan capaian transaksi kegiatan Karya Kreatif Banten (KKB) dua kali lipat dari tahun lalu, atau sekitar Rp 7 miliar.
Sebelumnya, pada tahun lalu kegiatan KKB tersebut tembus hingga Rp 3,7 miliar transaksi.
Baca Juga:
Momen Mengharukan di Banten, Siswi SD Pilih Bawa Pulang Makanan Bergizi untuk Ibu di Rumah
Rangkaian pameran produk UMKM tersebut akan diselenggarakan 20-23 Mei mendatang.
Kepala KPW BI Banten Imaduddin Sahabat mengatakan, capaian target tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 3,7 miliar.
"Target dan prediksi kami bisa dua kali lipat sekitar Rp7 miliar, itu harapan kami untuk tahun ini," katanya saat konferensi pers, di salah satu kafe di Kota Serang, Rabu 18 Mei 2022.
Baca Juga:
Demi Rafathar, Raffi Ahmad Terbang Pakai Helikopter untuk Hadiri Acara Sekolah
Dikatakan Imaduddin, terdapat 80 UMKM yang akan ditampilkan pada kegiatan Expo KKB tersebut.
Namun secara keseluruhan terdapat 500 UMKM yang terlibat dalam acara.
"500 itu unggulan dari berbagai binaan meliputi banyak hal, dari asetnya manajemen, kelembagaan, dan dari 500 kami kurasi jadi 80 UMKM," ucapnya.
Dari 80 UMKM yang ditampilkan, dia menjelaskan, terdiri dari sektor kriya, fashion, dan kuliner.
Namun, dari puluhan UMKM yang tampil akan dikurasi kembali untuk tampil di acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) di pekan berikutnya.
"Itu untuk mencari UMKM yang berkualitas, jadi ketika ditampilkan di KKI, bisa menjadi bintang. Jadi ternyata Banten punya produk UMKM yang luar biasa," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Rudiansyah Thoib mengatakan, keberadaan UMKM di daerah cukup penting.
Sebab berpengaruh untuk menekan tingginya angka pengangguran di Banten, termasuk tingkat kesejahteraan.
"Penyebab tingginya angka pengangguran di Banten itu kan karena ketersediaan angkatan kerja tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Maka UMKM ini juga menjadi salah satu solusi untuk menekan itu," ucapnya. [afs]