Banten.WahanaNews.co, Tangerang - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Banten mengoptimalkan produktifitas petani terutama dalam bahan pangan seperti cabai sebagai langkah pengendalian inflasi.
Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang, Kamis mengatakan ada 15 kelompok tani yang diberikan pembinaan melalui pemberian bantuan bibit dan pendampingan.
Baca Juga:
Pemkot Tangerang Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Keempat Usai Penurunan Inflasi September
Pembinaan kelompok tani merupakan wujud nyata Pemkot Tangerang dalam menekan inflasi serta memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di Kota Tangerang.
“Kami berharap, hasil panen para petani dapat menekan inflasi dan juga mengurangi ketergantungan pasar yang selama ini dipasok dari luar Kota Tangerang atau pun Provinsi Banten,” katanya.
Sarjo, petani di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Neglasari berhasil panen 4,42 kuintal cabai hijau besar pada Rabu (2/10).
Baca Juga:
Pemerintah Sulbar Komitmen Intensifkan Gerakan Pangan Murah Tekan Inflasi
“Alhamdulillah atas pembinaan dan pendampingan, saya berhasil kembali panen cabai hijau besar. Hari ini, kita panen bersama 4,42 kuintal atau 442 kilogram. Hasilnya, akan saya jual ke Pasar Induk Tanah Tinggi,” kata dia.
Sementara itu DKP Kota Tangerang menyebutkan selama semester I tahun 2024 petani binaan berhasil memproduksi hasil panen padi sebesar 750 ton.
Saat ini di Kota Tangerang hanya tersedia 104 hektare lahan pertanian di sejumlah wilayah. Namun pemerintah setempat berhasil mendorong produktivitas pertanian secara maksimal di tengah keterbatasan lahan tersebut.
Sebelumnya, Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono mengatakan indeks inflasi pada September 2024 menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya secara signifikan.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang, indeks inflasi Juni diangkat 2,82 persen, Juli di angka 2,48 persen, Agustus di angka 2,65 persen dan September tercatat 2,15 persen.
"Kota Tangerang kembali melanjutkan tren positif dengan catatan rapor hijau di bidang pertumbuhan ekonomi. Bulan September indeks inflasi ‘year on year’ hanya 2,15 persen disertai Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,41” katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]