WahanaNews.co I Pernyataan Satgas Penanganan Covid-19 yang menyebut warga Banten paling tidak taat bermasker direspons Gubernur Banten Wahidin Halim.
Baca Juga:
IMASKER Dukung Putra Lae Souraya Sebagai Calon Walikota Subulussalam 2024
Ia meminta Satgas sekalian mendata berapa warga di daerahnya yang memiliki masker, berapa kebutuhan masker termasuk harga yang dikeluarkan warga untuk itu.
"Data aja sekalian yang punya masker berapa banyak, harga masker berapa? Satu bulan berapa kebutuhan masker dan sebagainya, dan sebagainya," kata Wahidin dimintai tanggapan, Serang, Rabu (21/7/2021).
Baca Juga:
PPKM Sudah Dicabut, Penumpang Kereta Api Tetap Wajib Pakai Masker
Jubir Satgas Wiku Adisasmito memang menyebut bahwa angga rata-rata kepatuhan penggunaan masker warga Banten hanya 28,57 persen. Data ini dihimpun Satgas sepekan terakhir. Angka tersebut dinilai paling rendah dibandingkan provinsi-provinsi lain.
"Banten 28,57 persen (kepatuhan pakai masker). Sedangkan desa-kelurahan yang tidak patuh menjaga jarak, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kelurahan paling banyak yaitu 48,26 persen atau hampir setengah kelurahan di DKI Jakarta, masyarakatnya tak patuh dalam menjaga jarak," kata Wiku dalam siaran langsung di kanal Sekretariat Presiden, Selasa (20/7).
Sementara itu, data Satgas Banten yang disampaikan melalui akun resminya menunjukkan bahwa pada Selasa (20/7) tujuh kabupaten kota yaitu Pandeglang, Cilegon, Serang, Kota Serang, Tangerang, Tangsel, Kota Tangerang menjadi zona merah. Hanya Kabupaten Lebak yang berada di zona oranye.
Sementara BOR ICU dari total 463 tempat tidur hanya menyisakan 46 tempat. Sedangkan tempat tidur isolasi untuk perawatan dari total 4.331 yang tersisa tinggal 614 tempat. (JP)