WahanaNews Jabar-Banten | Tenaga kesehatan Provinsi Banten dalam program Vaksinasi non PNS mengeluhkan gaji yang diterimanya. Saat perekrutan dijanjikan Dinkes Banten Rp 4 juta, sementara saat menandatangani SK gaji setelah beberapa kali melakukan tugas tertera Rp 2,5 juta.
Selain itu, mereka juga tidak mendapat fasilitas kendaraan untuk menuju lokasi vaksinasi.
Baca Juga:
Segini Besaran Gaji Ketua RT 2025, Jakarta Masih Tertinggi
“Saya rumah di daerah Merak Berangkat dari rumah jam 4 subuh karena jam 8 harus sudah dilokasi vaksin di tangerang. Harus Bawa motor sendiri karena tidak ada mobilitas antar-jemput,” kata salah seorang tenaga operator komputer vaksinasi yang tak mau disebutkan namanya, Jumat (10/09/2021).
Sebagian dari kita sebagai tenaga operator, lanjut dia, merasa kecewa dengan penggajian oleh Dinkes Banten karna tidak sesuai dengan penggajian yang diiming-imingkan oleh Pemprov Banten.
“Setelah beberapa kali pelaksanaan, baru tandatangan kontrak. Ternyata di SK digaji Rp 2,5 juta. Tenaga operator vaksin. Waktu rekruitmen dijanjikan digaji sekitr Rp 4 juta dan akan mendapat biaya operasional juga,” jelasnya.
Baca Juga:
Demo Perangkat Desa Sepemko Subulussalam Minta Presiden RI Turunkan Tim Audit Keuangan
Dia menyayangkan, kasian tenaga oeprator yang dari Serang, Metak dan Banten Selatan, tak ada fasilitas jemputan atau mobilitas dari Pemprov, serta bawa laptop sendiri.
“Pada bawa motor masing-masing, menuju lokasi vaksin di Tangerang,” tukas dia. (Tio)