Banten.WahanaNews.co, Cilegon - Warga Cilegon, Banten terutama di wilayah Ciwandan diimbau untuk memakai masker. Hal ini terkait penyebaran bau menyengat dampak pembakaran di cerobong pabrik kimia PT Chandra Asri Pacific.
Hal ini disampaikan akun instagram puskesmas Ciwandan, @puskesmasuptdciwandan, Sabtu (20/01/24).
Baca Juga:
Kakanwil Kemenkumham Sulut Ajak PK Muda Jaga Integritas dalam Menjalankan Tugas
"Bila mengalami pusing dan mual, hindari daerah sumber pencemaran, tetap di rumah menggunakan masker, konsumsi air mineral dan susu murni. Jika timbul gejala mual, muntah, sesak nafas dan pusing, segera datang ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat, seperti puskesmas atau rumah sakit," demikian pernyataan Puskesmas Ciwandan.
Puskesmas Ciwandan juga membuka posko tanggal darurat di Puskesmas Pembantu (Pustu) Gunung Sugih, hari ini dan besok Minggu (21/1).
Puskesmas Purwakarta, Kota Cilegon, Banten juga memberikan tips menjaga kondisi tubuh dari polutan kimia yang diunggah di akun Instagram resminya. Seperti cukup mengkonsumsi air mineral, memakai masker, konsumsi makanan sehat, hingga mengurangi kegiatan di luar rumah.
Baca Juga:
KPU Jakpus Terapkan SOP Pengamanan Logistik Pilkada Jakarta 2024 untuk Keamanan Optimal
Sebelumnya Chandra Asri Group mengungkap aroma tak sedap yang mengganggu warga Cilegon hingga Serang, Banten, berasal dari pembakaran di cerobong atau flaring.
Hal ini juga sekaligus membantah dugaan kebocoran gas seperti informasi yang beredar luas di sejumlah paltform media sosial.
"Aktivitas ini merupakan flaring. Kami melakukannya sesuai dengan SOP dan prosedur yang berlaku, dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar," ujar Wawan Mulyana, Corporate Shared Value Department Manager, PT Chandra Asri Pacific, dalam keterangan resminya, Sabtu, (20/1).
Flaring di perusahaan kimia itu telah dihentikan dan kendala berhasil ditangani oleh perusahaan. Untuk sementara, belum ada informasi atau laporan korban jiwa yang diterima PT Chandra Asri Pacific.
"Chandra Asri juga akan mendirikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat aktivitas ini," klaimnya.
Masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan karena menghirup aroma tak sedap, kata dia, bisa segera memeriksakan kesehatannya untuk mendapatkan penanganan medis dengan cepat.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]