WahanaNews-Banten | Selepas viralnya penghinaan atau pelecehannya terhadap Profesi Wartawan/LSM oleh Kades Wanakerta hingga dilaporkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Seroja (Seroenting Jaya Indonesia) ke Polres Kota Tangerang (06/03/22).
Dan juga FWJI (Forum Wartawan Jakarta Indinesia), hingga aksi unjuk rasapun dilakukan oleh Gabungan Wartawan dan LSM di Kantor Bupati Tangerang (09/03/22).
Baca Juga:
Lima Pimpinan Baru KPK Ditetapkan, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
Kini kembali lagi Viral Vidio Lurah Tumpang Sugian(LTS), Kades Wanakerta yang baru sampai di Teras Delapan Lapon Alam Sutra, keluar dari mobil Toyota Fortuner berplat B 4 LTS berpakaian loreng TNI (Tentara Nasional Indonesia).
Disinyalir karena Viralnya Vidio tersebut membuat Komandan dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0510 Tigaraksa Letkol Inf Bangun Siregar ( Dandim) langsung bergerak cepat, dengan menyita baju seragam TNI milik Kepala Desa Wanakerta Lurah Tumpang Sugian, upaya mencegah tidak dipakai lagi dan disalahgunakan.
Ket Foto: Surat permohonan maaf Kades Wanakerta
Baca Juga:
Penjualan Anjlok, Pizza Hut Indonesia Tutup 20 Gerai dan Pangkas 371 Karyawan
Kepada wartawan, Letkol Inf Bangun Siregar menyampaikan, dirinya langsung memerintahkan Anggotanya untuk melacak keberadaan seragam TNI tersebut, dan langsung menyita dari Lurah Tumpang Sugian ( LTS) selanjutnya membuat surat pernyataan permohonan maaf.
"Kami berharap agar LTS tidak mengulangi perbuatannya lagi, karena secara prosedur yang tertuang didalam Aturan, pemakaian seragam TNI resmi oleh sipil tidak dibenarkan, hanya untuk prajurit aktif," terang Letkol Inf Bangun Siregar , Jum'at (11/03/2022).
Sambung Bangun Siregar Penggunaan seragam maupun atribut TNI, hanya diperuntukan bagi jajaran anggota yang masih aktif, bagi yang sudah Pensiun atau Purnawirawanpun masih diatur. Jika saat Diklat resmi sih kita masih memaklumi, itu pun tidak boleh disertakan memakai tanda kepangkatan.
"Kami (Kodim 0510 Tigaraksa) hanya melakukan teguran saja, Kami juga memahami karena mungkin LTS bangga memakai seragam TNI karena usai didik selama dua minggu di Pusdik Infanteri di Bandung. Lembaga pendidikan terhormat TNI AD, namun tetap saja tindakan tersebut tidak benar," ujarnya
Lebih lanjut Bangun Siregar menambahkan, dirinya berharap Kades bisa menerapkan, dan mengaplikasikan ilmu kepemimpinan yang diperolehnya dari lembaga pendidikan Infanteri dengan benar dan baik kepada masyarakat. Karena tidak semua pemimpin punya kesempatan dilatih di lembaga yang hebat itu, karena Kehormatan itu tidak sebatas pakaian tetapi kinerja yang bagus sesuai amanah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Pelayanan yang baik sebagai Kades kepada masyarakat itulah kebanggaan yang ditunggu dari para pelatih, warga dan kita semua,"terangnya.
Diakhir, sebagai Dandim dirinya akan lebih bangga dan lebih hormat bila para Kades Kabupaten Tangerang alumni Pusdikif Bandung 2022 bisa bekerja giat, benar dan dicintai rakyatnya, memiliki kedisiplinan dalam bekerja melayani masyarakat.
"Saya pasti salut sekali. Saya yakin Pusdikif pun akan lebih bangga jika mendengar alumnusnya berhasil dalam tugas pokok membina masyarakat untuk RAK juang yang tangguh," tutup Dandim.
Sementara Kades Wanakerta, Lurah Tumpang Sugian (LTS) menambahkan, dalam videonya meminta maaf dari hati sanubari yang paling dalam atas kehilapannya, kepada seluruh anggota TNI di seluruh Indonesia, alasan dirinya memakai baju seragam TNI, karena dirinya sangat bangga usai dididik di Pusikif Cimahi Bandung.
"Kami meminta maaf kepada seluruh anggota TNI, dan baju seragam TNI yang saya pakai merupakan kebanggaan Saya setelah didik di Pusdikif Cimahi Bandung," terang LTS.
Dalam penyerahan baju seragam tersebut dipimpin Pasi Intel Kodim 0510/Trs Lettu Inf Ali Maskuri, Lettda Inf Wahyono Dan Unit Intel, unit Intel Serka Suyoto dan Provost Kodim 0510/Trs serta disaksikan oleh pembina Apdesi Jembar. Dadan Kadis Pemdes Kabupaten Tangerang serta Didik Darmani Kades Sindang Panon. [afs]