Banten.WahanaNews.co, Rangkasbitung - Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengungkapkan bahwa kenaikan harga Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp1.000 per kilogram dipastikan akan meningkatkan ekonomi petani di daerah tersebut.
"Kita mendukung harga GKP sebelumnya harga patokan pemerintah (HPP) Rp5.000 menjadi Rp6.000/kg dan GKG Rp7.000 dari sebelumnya Rp6.000/kg." kata Deni di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa (16/4/2024).
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Kenaikan harga GKP itu bertujuan agar perbedaan antara harga gabah dengan harga beras tidak terlalu besar, sehingga petani tetap diuntungkan.
Selain itu juga konsumen tetap bisa punya daya beli beras yang wajar. Oleh karena itu, kenaikan harga GKP tersebut dipastikan dapat mendongkrak pendapatan ekonomi petani.
"Jika petani memanen GKP sebanyak 6 ton per hektare dengan harga Rp6.000/kg maka diakumulasikan menghasilkan pendapatan Rp36 juta/hektare," kata Deni.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
Menurut dia, pendapatan sebesar Rp36 juta itu dipastikan petani bisa meraup keuntungan bersih Rp26 juta setelah dipotong biaya produksi Rp10 juta/hektare.
Panen raya di Kabupaten Lebak pada April 2024 sekitar 8.000 hektare dan Maret lalu 18.000 hektare.
"Kami memastikan perputaran uang hasil penjualan gabah bisa mencapai miliaran rupiah untuk keuntungan usaha petani," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pemerintah menaikkan harga GKP itu agar petani yang memanen padi harganya tidak jatuh bebas.
Selama ini, jika musim panen dipastikan harga GKP anjlok, sehingga petani merugi dalam usaha pangan itu.
Berdasarkan pantauan di lapangan di lokasi penggilingan pabrik beras di Kabupaten Lebak untuk harga GKP Rp6.000 /kg dan GKG Rp7.000/kg.
"Kami merasa senang harga gabah ditingkat petani relatif baik sehingga dapat usaha pertanian pangan bisa menjadikan andalan ekonomi petani," kata alumni UGM Yogyakarta itu.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya mengapresiasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menaikkan harga gabah di tingkat petani sehingga usaha petani bisa menguntungkan jika musim panen.
Biasanya, ujar dia ,saat panen raya harga gabah di tingkat petani anjlok dan merugi.
Dengan kenaikan gabah dan beras dipastikan petani lebih semangat untuk menggeluti usaha pertanian pangan khususnya padi sawah.
Saat ini, kata dia,Perum Bulog menerima harga beras Rp11 ribu/kg dari sebelumnya Rp9.950 /kg dengan derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan butir menir maksimal 2 persen.
"Sebagian besar produksi beras petani di sini dipasok ke Bulog dan pasar Rangkasbitung," katanya menjelaskan.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]