WahanaNews.co I Jejak kolam renang Singandaru, Serang, Banten hingga kini masih menjadi misteri. Reruntuhan bangunan terbengkalai yang dibangun sejak tahun 1975 ini selalu dikaitkan dengan cerita horor. Bahkan, ternyata ada orang rela bermalam demi bertemu "setan", dan bahkan meminta nomor togel.
Baca Juga:
Panglima TNI: Penjara Militer Jauh Lebih Angker Daripada Lapas Umum
Usto selaku Ketua RW Lingkungan Kaujon Singandaru cerita bahwa sejak ditutup sekitar sebelum 2000 an, orang-orang mulai datang ke kolam renang. Ada yang bertapa, uka-uka hingga sengaja mencari nomor togel.
"Dulu sugestinya kuat, akhirnya orang pada tapa ke sana. Waktu itu banyak, minta nomor togel, minta apa, sajen segala macem, itu tahun 90an," kata Usto bercerita saat ditemui di rumahnya di Serang, Minggu (8/8/2021).
Baca Juga:
Makna Ayam Berkokok, Mitos Jawa Yang Aneh Tapi Masih Dipercayai
Yang datang katanya tidak sedikit. Datang dari mana saja mulai dari Serang hingga Tangerang.
"Yang nyari nomor banyak. Tapi yang jadi catatan, di manapun setan kalau diundang, dipanggil pasti datang," ujarnya.
Terakhir, ia ingat ada orang datang tiga tahun lalu minta izin bertapa di sana. Ia izinkan asalkan tidak mengganggu warga sekitar atau bikin onar. Termasuk jika ada risiko digigit ular, warga katanya tidak mau bertanggung jawab.
"Saya bilang mau nyari apa, kang. Di sana mau ngapain. Kalau maksa silahkan tapi jangan bikin onar. Terus saya minta kantor kelurahan jangan sampai ada kemalingan. Katanya dia mau tapa semaleman," paparnya.
Angkernya kolam renang itu ditambah dengan tayangan uka-uka salah stasiun televisi. Informasinya, peserta meninggal dunia setelah malam-malam diminta sendirian di situ.
"Katanya pas uka-uka ada orang dari Ciomas sakit terus meninggal. Itu tidak ada fakta hanya cerita doang," ujar Usto lagi.
Saat ramai orang mencari "setan" itu Usto mengaku ada di lokasi. Malam itu, suasana memang gempar karena ilalang yang tinggi-tinggi bergoyangan. Warga yang menonton panik kecuali ia yang penasaran.
"Rame, orang pada loncat, orang pada lari. Saya mau lihat wujudnya saya senterin, saya perhatiin apa sih. Akhirnya ketemu, ternyata orang narik kabel, pabalieut ketarik sana sini, apakah trik orang apa memang kebetulan. Jadi kalau nangkep jurig (setan) saya pernah di situ, tapi kabel," katanya. (JP)