Banten WahanaNews.co - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Banten (PLN UID Banten) terus menunjukkan kinerja dan komitmen dalam memberikan pelayanan prima, keandalan dan ketersedian listrik dengan terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi seluruh pelanggan.
Hal ini dibuktikan dengan raihan kinerja positif dari salah satu kunci program strategis PLN di tahun 2023 ini yakni mengenai peningkatan keandalan jaringan dimana _Key Performance Indicator_ (KPI) yang ditetapkan sebagai indikator keberhasilan adalah SAIDI dan SAIFI.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
_System Average Interruption Duration Index_ (SAIDI) adalah lama padam per pelanggan per tahun sedangkan _System Average Interruption Frequency Index_ (SAIFI) adalah kali padam per pelanggan per tahun.
PLN UID Banten berhasil mencapai realisasi rata-rata durasi gangguan (SAIDI) s.d. Juli 2023 sebesar 64,43 menit/pelanggan, turun 21 persen dari realisasi tahun 2022. Untuk Realisasi rata-rata frekuensi gangguan (SAIFI) s.d. Juli 2023 sebesar 0,73 kali/pelanggan. turun 21,17 persen dari tahun 2022.
General Manager PLN UID Banten, Abdul Mukhlis dalam keterangan tertulis, Kamis (24/8/2023) menjelaskan bahwa keberhasilan meningkatkan mutu layanan ini merupakan cerminan kerja keras yang dilaksanakan oleh setiap pejuang kelistrikan PLN UID Banten. PLN akan terus berkomitmen dalam menghadirkan keandalan dan ketersediaan listrik bagi masyarakat melalui peningkatan mutu layanan bagi kepuasan pelanggan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
" _Alhamdulillah_, pencapaian rata-rata listrik terganggu pada pelanggan semakin baik, hal ini terlihat melalui SAIDI dan SAIFI yang rutin kita monitor setiap bulannya. Semakin kecil angkanya, semakin bagus hasilnya. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pelayanan bagi kepuasan pelanggan dan masyarakat. Diantaranya, dengan merespons setiap laporan yang masuk dari masyarakat terkait keandalan dan ketersedian listrik bagi pelanggan,” ungkap Abdul Mukhlis.
Lebih lanjut Abdul Mukhlis menjelaskan dengan hadirnya Aplikasi PLN Mobile menjadi salah satu solusi jitu untuk mecapai Kinerja SAIDI dan SAIFI yang optimal. Pelanggan dapat menyampaikan pengaduan bahkan memantau langsung titik petugas PLN saat menangani gangguan. Informasi mengenai adanya pemeliharaan dan gangguan pun dapat diketahui masyarakat melalui Aplikasi PLN Mobile.
Arul (35) salah satu pelanggan PLN, warga Kecamatan Cikokol, Kota Tangerang membagikan pengalamannya dalam penggunaan aplikasi PLN Mobile.
"Saya sudah mengunduh aplikasi PLN Mobile sejak 1,5 tahun lalu. Setiap bulan saya melakukan pembelian token lewat Aplikasi PLN Mobile tanpa biaya admin jadi bisa lebih hemat. Pernah suatu ketika rumah saya padam sendiri diantara rumah tetangga lain, tidak perlu jauh-jauh ke kantor PLN, loh. Saya ajukan pengaduan lewat aplikasi PLN Mobile. _Fast response_ sekali, tidak menunggu lama petugasnya datang deh. Dengan aplikasi Aplikasi PLN Mobile, segala urusan listrik rumah saya jadi semakin mudah," ungkap Arul.
Dari sisi pelayanan petugas, Abdul Mukhlis menyampaikan bahwa PLN UID Banten memiliki berbagai program baik pekerjaan yang terjadwal maupun tentatif dengan tim khusus untuk menjaga jaringan agar tetap andal dan berkualitas. Berkat pemeliharaan dan peningkatan keandalan jaringan tersebut, jumlah kasus gangguan kelistrikan dapat ditekan.
Dengan mengoptimalkan kegiatan pemeliharaan preventif yang terdiri dari Inspeksi SUTM, Sempurna ROW, Inspeksi Gardu, Pemeliharaan Gardu, Pemeliharaan Kubikel GI, _treatment_ trafo, serta melakukan asesmen kabel pada jaringan SKTM untuk meningkatkan ketahanan sistem jaringan kelistrikan distribusi dari gangguan kabel tanah sebagai upaya preventif agar mengetahui kondisi kesehatan aset kabel yang ada di PLN UID Banten.
“Dengan Optimalisasi sistem _recovery time_ gangguan serta melakukan kegiatan pemeliharaan minim padam agar aset-aset PLN dapat beroperasi dengan prima sehingga pelayanan kepada pelanggan tetap optimal,” pungkas Abdul Mukhlis.[ss]