WahanaNews Banten | Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cilegon mendatangi Pemkot Cilegon untuk Audiensi dengan Walikota Cilegon, Kamis (23/09/202).
Ketua Umum HMI Cabang Cilegon, Rikil Amri mengatakan kedatangan mahasiswa merupakan bentuk ketidak puasan terhadap hearing tiga minggu lalu di DPRD Kota Cilegon bersama OPD terkait, seperti dianggap formalitas karena tidak ada tindak lanjut dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.
Baca Juga:
Hadiri Konferensi Ke XV HMI Cabang Sorong, Ini Kata Kepala Badan Kesbangpol Papua Barat Daya
“Awalnya kami ditahan tidak boleh masuk semua, setelah mediasi kami boleh masuk 14 orang, kami sampaikan niat kami untuk menyampaikan aspirasi dan ini pun kami tidak membawa semua kader HMI karena anjurannya tidak boleh banyak-banyak, kami tegaskan ini sedikit dari sekian banyak kader HMI Cabang Cilegon,” ujarnya.
Menurutnya, tuntutan yang disampaikan diantaranya terkait Transparansi Anggaran APBD untuk penanganan Covid-19.
“Sampai saat ini tidak ada kejelasan informasinya, kami sebagai masyarakat menanyakan hal tersebut, kami meminta pemkot untuk mempublikasikan anggaran yang sudah terserap ataupun yang belum terserap melalui Website Pemkot Cilegon, agar lebih update, dan lebih mudah diakses oleh masyarakat,” katanya.
Baca Juga:
HMI Dukung Kominfo Berantas Judi Online
Terkait pelayanan kesehatan juga, pihaknya meminta birokrasi pelayanan kesehatan di permudah dan tidak berbelit-belit, bila perlu cukup pakai KTP masyarakat bisa berobat.
“Perihal Pembangunan Infrastruktur pun kami sampaikan, karena banyak aduan masyarakat kepada kami terkait jalan di plosok-plosok Kota Cilegon yang rusak, dan masih banyak warga yang membutuhkan air bersih di pegunungan Linkungan Watu Lawang dan lain sebagainya,” ucapnya.
Pihaknya juga menagih janji-janji politik Walikota dan Wakil Walikota Cilegon dari sepuluh janji politiknya, dimana baru dua yang terealisasi.