WahanaNews-Banten | Kecamatan Solear menyelenggarakan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Dinas Sosial Kab. Tangerang, Sabtu (27/11/21), namun banyak masyarakat Solear mengeluhkan fasilitas penyaluran BST , yang membuat mengluhkan resah, sampai protes.
Kecamatan Solear mengelar BST, melalui undangan langsung ke penduduk agar hadir membawa kerta yang berbarkot ditandatangani oleh Kepala dinas sosial Ujat Sudrajat.
Baca Juga:
Reses Terakhir, Ahmad Ushtuchri Beri Pesan Ini untuk Pemilih Milenial
Agar hadir dalam waktu pencairan pukul 13:00 s/d 15:00 Wib, diketahui pencairan sebayak Rp 300.000, dengan membawa undangan QR Penerima BST, KTP dan KK asli serta membawa foto copy masing-masing satu lembar.
Namun saat dilokasi penerimaan dana BST, terjadi pembeludakan jumlah masyarakat, mengingat kepadatan penduduk yang datang dari tujuh desa antara lain, Desa Cikareo, Desa Cikasungka, Desa Cikuya, Desa Cireundeu, Desa Munjul, Desa Pasanggrahan, dan Desa Solear.
Hal ini menjadikan jumlah masyarakat semakin lama semakin membludak, dan desak desakan, Pol PP kecamatan sendiri pun kewalahan mengatur kerumunan agar tetap antri.
Baca Juga:
Peduli Warga Penderita Tumor, Anggota DPRD Riau Fraksi PDI-Perjuangan Turun Gunung
Terlihat warga tidak sabar dan merapatkan barisan dan mengacuhkan protokol kesehatan untuk menjaga jarak. Hal inpun sudah mulai tak terkontrol atau dikendalikan dari kecamatan sendiri, dilain sisi terlihat Aparat polsek dipimpin Kapolsek langsung ke kecamatan Pada Puku 14:00 Wib.
Saat dikomfimasi pihak kepolisian cisoka Pur menyampaikan "kami pihak kepolisian tidak tau hal ini bahkan belum dapat tembusan kegiatan Bst sama sekali, setelah kami mendapatkan kabar demikan keramaian membludak kami merapat", Ucap Pur.
Wargapun menyayangkan hal ini, Rusly warga penerima Bst pun mengungkapkan " Situasi saat ini bayak yang rugikan, tentu Pria lebih dulu menerima bantuan dari pada ibu-ibu yang menggensong anak, karena tenaga pria lebih kuat.
Bahkan situasi saat ini yang cuaca tidak normal panas dan kadang gerimis semua ditahan demi mendapatkan lebih cepat" Ucap Rusli.
Ibu Neng juga menambahkan, Adanya tebang pilih desa dalam pemberian BST
"Gak kasihan lihat Ibu-ibu yang antri kadang dengan menggendong anak didorong, didesak dari belakang sampai menangis, kalau kita keluar antri bisa gak dapat dana BST" ungkap Neng.
Ket Foto: anak yang menangis di tengah desakan antrian warga penerima BST
Sampai saat berita ini ditayakankan kondisi masih kerumunan susah diatur Camat solear pun angkat bicar H Soni mengumumkan melaui mikropon akan melalui Perdesa pembagian dana BST, bisa jadi sampai malam akan dilanjutkan. Dan meminta warga agar lebih bersabar dan mengantri. Pamunkas H. Soni. [afs]