WahanaNews-Banten | Ketua Forum Batak Intelektual (FBI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Banten Kombes Pol (Purn) Effendi Pangaribuan SH, mengutuk keras sekelompok orang yang melecehkan tempat rituat suci bangsa Batak di Pusuk Buhit, Samosir, Sumatera Utara dengan cara menaiki monumen atau tugu yang disakralkan dan di jadikan peradaban awal mula bangsa Batak yang ada di seluruh dunia.
Baru baru ini, sebuah vidio viral di media sosial, tentang kelakuan sekelompok orang di tempat ritual suci leluhur bangsa Batak, dengan cara menaiki atap makam tersebut sambil berteriak.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Belum di pastikan kelompok tersebut dari aliran mana, bahkan sampai berita ini dimuat belum ada penjelasan yang di dapat, baik dari pihak Polres Samosir dan juga pemangku adat suku kearifan lokal.
Saat di temui WahanaNews di sekretariat DPD FBI Banten, tepatnya di Pasar Smart Market, Jl. Daan Mogot KM 19 Blok J No.1 Kebon Besar Batu Ceper Kota Tangerang, Banten, Rabu (07/12/21).
Kombes Effendi menyampaikan rasa empati yang tinggi kepada organisasi FBI dan juga PBB di Samosir, atas respon yang di tunjukan dalam menyikapi ulah sekelompok orang yang menghina budaya dan kearifan lokal bangsa Batak.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Kami dari FBI DPD Banten Mengutuk keras ulah kelompok yang menginjak injak tempat ritual suci leluhur bangso Batak, dan akan mendukung langkah langkah hukum yang dilakukan oleh organisasi FBI Samosir dan PBB Samosir. Tidak ada tempat bagi kelompok yang menghina budaya kami, ini jelas sangat merendahkan budaya bangso Batak. Jadi, tidak ada menyangkut agama disini. Yang pasti, ini perilaku yang mempertontonkan pelecehan suku dan ras dan tidak bisa ditolelir" ujarnya Efendi.
Menurut Kombes Effendi, hadir sebagai organisasi sosial masyarakat yang menjujung tinggi harkat dan martabat, serta budaya, khususnya budaya bangsa Batak, serta menjunjung tinggi kebhinekaan baik dalam aspek keagamaan, suku,ras, dan agama.
"Untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan sesuai yang diamanahkan Pancasila, kami berharap agar penegak hukum segera menangkap para oknum yang melakukan pelecehan kepada tempat ritual suci bangsa Batak ini, yang meresahkan masyarakat khususnya masyarakat Batak" tegas Efendi mengakhiri pembicaraan. [afs]