WahanaNews Banten | Sukmaenah (50) warga Kampung Mengger, Desa Janaka, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang terpaksa harus tinggal di rumahnya yang nyaris roboh.
Hal tersebut terpaksa dilakukan oleh Sukmaenah dan suami lantaran mereka tidak memiliki biaya untuk merenovasi rumahnya.
Baca Juga:
Jawa Terpukul! Lebih dari Separuh Penduduk Miskin RI Ada di Pulau Ini
Rumah yang terbuat dari bilik bambu tersebut sebenarnya sudah sangat tidak layak dihuni, selain sudah ditopang oleh batang bambu kondisi dindingnya juga sudah terdapat lubang yang cukup besar menganga. Ditambah lagi, genting atap rumah yang mulai berjatuhan memperparah kondisi rumah tersebut.
Berdasarkan informasi, Sukmaenah bersama suami dan anaknya sudah tinggal di rumah itu sejak 15 tahun lalu. Suaminya yang bekerja sebagai kuli di Jakarta tidak mampu memperbaiki rumah mereka lantaran ketiadaan biaya.
“Jika musim hujan kehujanan, karena atap rumah banyak yang bocor,” jelas Sukmaenah menceritakan kondisi rumahnya, Rabu (06/10/2021).
Baca Juga:
Ini Fakta-fakta Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga di Jakut
Sukmaenah mengakui bahwa dirinya dan keluarga memang mendapatkan Bantuan Sosial dari pemerintah berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Namun untuk bantuan perbaikan rumah dirinya belum pernah mendapatkan.
“Kalau Bansos PKH dan BPNT kami dapat,” ucapnya.