Banten.WahanaNews.co | Kepala Desa (Kades) Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Nana Ibnu Holdun, bermaksud melerai perkelahian di depan kantornya, Rabu (15/12) malam. Tapi apes, dia malah jadi korban penganiayaan dan pengeroyokan sekelompok pemuda yang dilerainya.
Akibat penganiayaan itu, Nana mengalami luka-luka pada bagian tubuhnya. Namun dia batal melaporkan kejadian itu ke Polsek Pasar Kemis.
Baca Juga:
Nah, yang Lain di Razia, Namun PETI Milik Takim dan Angli di Desa Tanjung Benuang Merangin Aman
Kapolsek Pasar Kemis AKP Maryadi membenarkan adanya aksi penganiayaan dan pengeroyokan terhadap sang kepala desa. Tapi, kasus penganiayaan dan pengeroyokan itu diselesaikan secara kekeluargaan.
"Saya benarkan ada kejadian itu, tapi semua sepakat menempuh jalur kekeluargaan," kata Maryadi, Jumat (17/12).
Dia menyebutkan, peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Nana terjadi ketika sang Kades mendatangi kantor desa. Dia bergegas setelah mengetahui adanya keributan pemuda di depan kantor itu.
Baca Juga:
Tersangka Kasus Pengeroyokan di Nias Barat Tidak Ditahan Polisi, Keluarga Korban Protes
"Karena ribut -ribut di depan kantor desa, karena suatu hal, Nana berniat melerai tapi malah dikeroyok dan dipukuli. Karena mungkin ada satu permasalahan, pemuda itu kehilangan handphone, Namun sedang kita telaah," katanya.
Meskipun terluka, Nana memilih upaya damai. "Yang penting endingnya mereka telah menyelesaikan hal ini secara mufakat dan musyawarah sehingga tidak ada yang saling lapor. Karena besoknya, Kamis (16/12) langsung dilakukan mediasi. Kedua belah pihak saat dimediasi saling memahami dan memaafkan," kata Maryadi. [gab]