Banten.WahanaNews.co, Tangerang - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, menggelar operasi pasar atau gerakan pangan murah di 13 kecamatan selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah untuk menjaga kestabilan harga pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Muhdorun, di Tangerang, Rabu (13/3/2024), mengatakan jenis pangan yang dijual di antaranya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp52 ribu per lima kilogram, gula pasir Rp16 ribu per kilogram.
Baca Juga:
Program GPM dan Operasi Pasar Kediri Efektif Tekan Harga Bahan Pokok
Kemudian minyak goreng Rp16.500 per liter, daging sapi Rp95 ribu hingga Rp110 ribu per kilogram, daging ayam Rp28 ribu hingga Rp32.500 per ekor.
Lalu masyarakat juga dapat berbelanja frozen food dengan ragam olahan daging sapi, daging ayam dan daging ikan dengan harga mulai Rp25 ribuan. Aneka bawang, cabai dan telur juga tersedia dengan harga yang lebih murah.
“GPM Ramadhan ini juga menyediakan paket beras lima kilogram, gula satu kilogram dan minyak goreng satu liter dengan harga Rp83 ribu saja. Harga ini lebih murah dibanding dengan harga satuan,” kata Muhdorun.
Baca Juga:
Kapolres Subulussalam Hadiri Acara Gerakan Pangan Murah
Ia mengatakan kegiatan gerakan pangan murah dilaksanakan mulai 13 Maret hingga 3 April mendatang di 13 kecamatan secara berkala sesuai dengan jadwal dan lokasi yang disediakan.
“Hari pertama, GPM Ramadhan berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Periuk, mulai pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB. Alhamdulillah antusias masyarakat terhadap GPM tak pernah sepi, terlebih dalam GPM Ramadhan yang dijual hampir tergolong lengkap dengan ragam komoditi,” katanya lagi.
Ia pun mengimbau, masyarakat khususnya ibu-ibu untuk datang lebih awal dari jam yang ditentukan. Pasalnya, gelaran GPM dimana pun berlangsung selalu ramai diburu masyarakat dan kerap habis di dua jam pertama dibuka.
“Mudah-mudahan Gerakan Pangan Murah Ramadhan yang digelar Pemkot Tangerang ini dapat meringankan beban warga dalam memenuhi kebutuhan dapur, dalam menghadapi bulan suci Ramadan bahkan Idul fitri nantinya,” pungkas Muhdorun.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]