Banten.WahanaNews.co, Tangerang - Pemerintah Kota (pemkot) Tangerang, Banten mendorong optimalisasi pertumbuhan ekonomi kuartal keempat setelah indeks inflasi pada September 2024 turun dibandingkan bulan sebelumnya.
Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono di Tangerang, Rabu mengatakan indeks inflasi pada September berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat 2,15 persen dan pada Agustus di angka 2,65 persen.
Baca Juga:
DPMPTSP Kota Tangerang: Hong Kong Jadi Negara Terbanyak Investasi Triwulan Ketiga 2024
"Kota Tangerang kembali melanjutkan tren positif dengan catatan rapor hijau di bidang pertumbuhan ekonomi. Bulan September indeks inflasi ‘year on year’ hanya 2,15 persen disertai Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,41” katanya.
Tidak hanya itu, indeks inflasi Kota Tangerang pada September menunjukkan kondisi yang tidak terlalu jauh berbeda atau relatif stabil dibandingkan periode akhir kuartal ke tiga pada tahun sebelumnya.
Tercatat, perbandingan indeks inflasi tersebut sebesar 0,18 persen, yakni September 2023 sebesar 1,97 persen dan September 2024 sebesar 2,15 persen.
Baca Juga:
Paslon Gubernur PDIP Steven Kandouw-Denny Tuejeh Janjikan Program Unggulan Majukan Sulut
Indeks inflasi yang tercatat menurun pada bulan ini, lanjut dia, juga didukung dengan perkembangan deflasi yang signifikan di beberapa komoditas penting, seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, bawang merah, sampai tempe.
“Indeks bulan ini menjadi catatan yang sangat positif untuk menopang pertumbuhan perekonomian lokal di Kota Tangerang. Apalagi, berdasarkan perhitungan ‘month to month’ mengalami inflasi sebesar -0,27 persen dan ‘year to date’ hanya sebesar 0,85 persen,” katanya menambahkan.
Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Sugihharto Achmad Bagdja mengaku optimis target investasi pada 2024 sebesar Rp14,39 triliun dapat tercapai karena berbagai kemudahan yang diberikan.
Menurut dia, realisasi investasi hingga semester I mencapai Rp8,6 triliun atau 60,39 persen dari target Rp14,39 triliun. Capaian ini terdiri dari Rp3,77 triliun pada PMDN atau 43 persen, dan Rp4,92 triliun atau 57 persen pada PMA.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]