Banten.WahanaNews.co, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang meraih piagam penghargaan dari museum rekor dunia Indonesia (MURI) terkait kegiatan wisuda akbar tahfidz yang melibatkan 10.522 pelajar pada peringatan hari santri di Masjid Raya Al-A'zhom pada 22 Oktober 2024 lalu.
"Alhamdulillah, Pemkot Tangerang menerima penghargaan rekor dunia MURI yang dicetak atas kegiatan Wisuda Akbar Tahfidz sebanyak 10.522 pelajar yang kami laksanakan lewat program Pelajar Tangerang Mengaji," kata Pj Wali Kota Tangerang Nurdin dalam keterangannya di Tangerang Selasa.
Baca Juga:
Mobil Hias Kafilah Kalimantan Tengah Raih Juara Ketiga di MTQ Nasional
Wisuda akbar tahfidz yang diikuti sebanyak 10.522 pelajar terdiri dari 8.022 siswa SD dan 2500 siswa SMP. Piagam penghargaan rekor dunia MURI tersebut diserahkan langsung oleh pendiri MURI, Jaya Suprana, kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin.
"Semoga rekor ini menambah semangat dan energi kita semua untuk terus belajar dan berkontribusi positif bagi Kota Tangerang," katanya.
Sementara itu pendiri MURI Jaya Suprana turut mengapresiasi rekor dunia MURI yang ditorehkan oleh Pemkot Tangerang.
Baca Juga:
4 Bakal Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam Jalani Uji Mampu Baca Al-Quran
"Tentu saya ucapkan selamat kepada Pj Wali Kota beserta seluruh jajaran Pemkot Tangerang dan juga para pelajarnya. Saya yakin capaian ini nantinya akan bermanfaat tidak hanya untuk Kota Tangerang tapi juga untuk Indonesia," kata dia.
Wakil Ketua III DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto menambahkan penghargaan yang diraih Pemkot Tangerang sebagai wujud atau implememtasi dari Perda inisiatif DPRD Kota Tangerang delapan tahun lalu yakni Perda Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Wajib Belajar Diniyah Takmiliyah.
"Ini sudah sangat sesuai dengan Perda yang kita ciptakan. Zaman dulu, kita sering melihat suasana ngaji di rumah-rumah ustadz, engkong atau encang kita. Tapi, sekarang tidak ada lagi, karena anak-anak sekarang sudah sibuk dengan aktivitas apalagi gempuran gadget dan teknologi yang susah lepas dengan mereka," ungkap Turidi.
Ia pun mendorong, Pemkot Tangerang dapat bergerak lebih maksimal dengan program Pelajar Tangerang Mengaji yang lebih berkelanjutan di 2025 mendatang.
Apalagi saat ini Pemkot Tangerang tengah menyusun anggaran tahun 2025, yang bisa disusun untuk lebih maksimal dalam implementasi Perda Nomor 4 Tahun 2016 ini.
"Saya juga mendorong Pemkot Tangerang, yakni lewat Dinas Pendidikan untuk memberikan reward pada anak-anak yang telah lulus. Misalnya, pelajar tingkat SD yang sekiranya sudah lulus sekian juz, untuk bisa memilih masuk SMP yang mereka inginkan," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Jamaluddin mengatakan program pelajar Tangerang mengaji dihadirkan untuk mewadahi para siswa untuk belajar mengaji, hingga menjadi penghafal Al-Qur'an.
Selanjutnya, program Pelajar Tangerang Mengaji ini akan terus dimasifkan di sekolah-sekolah agar semakin banyak siswa yang mampu membaca dan menghafal Al-Qur'an. Evaluasi juga akan dilakukan agar program tersebut semakin maksimal.
"Program ini sangat positif dan tentu akan kami terus galakkan, karena anak dari yang belum bisa mengaji akhirnya jadi bisa, menghafal surat pendek, hingga menghafal satu sampai tiga juz. Evaluasi pasti juga akan dilakukan baik dari sisi pengajar, motivasi para siswanya, dan sebagainya," kata Jamaluddin.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]