BANTEN.WAHANANEWS.CO, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang mengusung program Zero Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara, yang selama ini kerap berada di tepi ruas jalan utama.
Pasalnya tumpukan sampah liat itu lokasinya sering kali berada di tepi jalan penghubung Kota Tangerang dan wilayah tetangganya yang banyak dipermasalahkan masyarakat.
Baca Juga:
Wawako Palembang Soroti Masalah Sampah, Minta DLH Segera Atasi Sampah Berserakan
Hal tersebut dipastikan oleh Wali Kota Tangerang Sachrudin pada 100 hari kerja pertamanya pasca dilantik Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara.
"Salah satu program skala prioritas dalam waktu dekat ini tidak boleh ada TPS liar lagi, terutama di jalan-jalan utama Kota Tangerang akan dibersihkan sampai zero atau bebas sampah," ujar Sachrudin saat dikonfirmasi pada Senin (24/2/2025).
"Karena tumpukan sampah yang banyak di pinggir jalan itu bukan dibuang oleh warga sekitarnya justru dari luar lingkungan itu, makanya kami akan selesaikan persoalan yang sudah berlarut-larut ini," sambungnya.
Nantinya Pemkot Tangerang akan menerapkan sistem daur ulang sampah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada saat ini.
Baca Juga:
Pemkab Banyuwangi Gelar Aksi Bersih dan Pilah Sampah Peringati HPSN di RTH
Adapun pengolahan sampah akan dilakukan terlebih dahulu sebelum menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Rencana mengolah dan mendaur ulang sampah dan limbah yang dihasilkan rumah tangga itu dicanangkan akan terlaksana hingga kurun waktu lima tahun ke depan.
Pasalnya satu-satunya tempat penampungan akhir sampah di Kota
Tangerang saat ini yaitu TPA Rawa Kucing telah menampung jutaan ton sampah melebihi kapasitas yang ada atau over capasity.
"Kami akan berkolaborasi dengan pihak swasta untuk memanfaatkan teknologi untuk mendaur ulang sampah di Kota Tangerang sebelum dibuang ke TPA," kata dia.
Lebih lanjut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Wawan Fauzi menerangkan, penanganan limbah masyarakat harus dilakukan sejak titik awal yaitu seluruh rumah tangga.
Sehingga pengolahan sampah mulai dari hulu hingga hilir sebelum dibuang ke TPA Rawa Kucing dapat terorganisir dengan maksimal.
Sejumlah strategi penanganan sampah pun telah disiapkan, diantaranya ialah memberi penghargaan bidang kebersihan kepada sejumlah pihak yang aktif melestarikan lingkungan hidup di Kota Tangerang.
Penghargaan tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi dan pemacu kepada masyarakat aga saling berlomba-lomba berkontribusi meningkatkan pelestarian lingkungan hidup di Kota Tangerang.
Adapun berbagai bidang penghargaan yang diberikan meliputi penghargaan Sekolah Adiwiyata, Kampung Iklim dan lomba kebersihan dan pengelolaan lingkungan di tingkat kecamatan.
"Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang selama ini telah bekontribusi besar dalam mendorong pelestarian lingkungan hidup di kota ini, sekaligus penghargaan yang diberikan diharapkan dapat memotivasi ke depannya untuk tidak berhenti memberikan yang terbaik bagi pelestarian lingkungan di Kota Tangerang," lanjut Wawan.
Dengan diterapkan upaya tersebut diharapkan, sampah-sampah di Kota Tangerang tidak akan lagi menumpuk di suatu titik seperti tempat penampungan sementara sebelum diangkut oleh petugas yang turun langsung ke masyarakat.
"Pemkot Tangerang terus berkomitmen mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan, maka dari itu penanganan sampah akan dilakukan secara berkelanjutan di setiap kelurahan dan kecamatan tentunya melalui peran dari Pemkot Tangerang dan kolaborasi dengan masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu salah seorang warga Ciledug, Roni (35) meminta kepada Pemkot Tangerang agar penanggulangan sampah tidak hanya dicangkan sebatas program semata. Melainkan pelaksanaan langsung di lokasi yang dilakukan secara konsisten, serta berkala.
Pasalnya Ciledug menjadi salah satu wilayah di Kota Tangerang yang masih dilanda permasalahan akan sampah yang dibuang secara sembarangan oleh warga.
"Kami masyarakat kecil maunya solusi atas sampah ini tidak hanya sekedar program saja, tapi harus dipraktikan langsung di lapangan supaya bisa tuntas," terangnya.
Terlebih tumpukan sampah di separator tengah jalan di kawasan Pasar Lembang masih menjadi keluhan yang disuarakan oleh warga yang tinggal di sekitarnya.
Beragam upaya sebelumnya sudah diterapkan demi memberikan efek jera kepada pelaku yang membuang sampah sembarangan. Akan tetapi permasalahan tersebut masih belum tuntas lantaran pelaku yang membuang sampah sembarangan itu datang dari berbagai daerah.
"Jalan Raden Fatah masih suka banyak sampah tiap malam di tengah jalan, kalau itu bisa dituntaskan pastinya kami yang tinggal di sekitarnya akan semakin nyaman dan aman untuk beraktivitas," jelas Roni.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]