Banten.WahanaNews.co, Tangerang - Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, mendorong masyarakat untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian pangan dengan menanam sayur menggunakan konsep vertical garden di wilayah masing-masing.
"Mengingat lahan pertanian di Kota Tangerang sudah tidak ada, kita bisa menggunakan metode vertical garden, yaitu kebun dengan posisi tegak lurus, dengan tanaman sayur yang bisa menjalar ke atas,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Nurdin usai kegiatan panen raya serentak bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Wijaya Kusuma RW 02 Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan, Kamis (23/2/2024).
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
Nurdin menuturkan urban farming merupakan solusi tepat ketahanan pangan untuk mengatasi keterbatasan lahan di wilayah perkotaan.
“Masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah atau tembok untuk menanam sayuran dan memelihara ikan guna memenuhi kebutuhan pangan keluarga,” katanya.
Ia juga mendorong KWT dan Pokdakan di Kota Tangerang untuk terus mengembangkan urban farming dan terus meningkatkan jumlah KWT di Kota Tangerang yang hingga saat ini telah ada sebanyak 119 KWT. Pemkot akan terus memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan bantuan sarana prasarana.
Baca Juga:
Pemkot Tangerang Siapkan Sistem Online PBG Selesai 10 Jam Dukung Perumahan
“Saya berharap dengan panen raya ini kita dapat terus meningkatkan upaya memasifkan urban farming dalam mendukung ketahanan pangan di Kota Tangerang,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Nurdin memanen sayuran bersama anggota KWT dan Pokdakan, seperti kangkung, sawi, dan singkong.
Usai panen sayuran Nurdin juga melakukan panen budi daya ikan Lele Barokah di Kecamatan Cipete, Kelurahan Pinang. Selain ikan lele, juga turut dipanen ikan patin dan nila.
Camat Larangan Nasrullah menuturkan kegiatan panen raya tersebut merupakan hasil pertanian yang selama ini dikembangkan oleh KWT Wijaya Kusuma di Kampung Iklim RW 02, Kelurahan Gaga.
Berbagai hasil panen yang dipetik meliputi kangkung sebanyak 40 kilogram, pokcoy sebanyak 50 kilogram, dan singkong sebanyak 20 kilogram.
“Kegiatan panen raya ini merupakan agenda rutin yang terus dilakukan. Khusus tahun ini, hasilnya sangat melimpah, bahkan mencapai puluhan kilogram dari tumbuhan-tumbuhan hidroponik yang selama ini ditanam,” katanya.
Tidak hanya itu kegiatan panen raya juga dilengkapi dengan peresmian pembangunan rumah peneduh hortikultura (shading house).
“Kegiatan panen raya juga menjadi kesempatan untuk meresmikan shading house, yakni bangunan semi permanen dari atap jala yang berfungsi penting untuk melindungi tanaman dari hama penyakit dan curah hujan tinggi, sehingga menjamin hasil urban farming tetap maksimal,” katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]