"PLTU Labuan yang dilengkapi dengan teknologi penangkap abu atau electrostatic precipitator (ESP) ini dapat optimal dalam menangkap sisa pembakaran PLTU. Hal ini membuktikan bahwa kami tidak hanya menghasilkan listrik untuk menerangi negeri, namun juga dapat memberikan manfaat secara langsung bagi pertanian di Pandeglang melalui pupuk organik yang berbahan dasar dari FABA PLTU Labuan. Kami juga siap membantu mewujudkan kemandirian pangan Kabupaten Pandeglang," ujarnya.
Sedangkan, Tenaga Ahli Pertanian Pengurus Besar Mathla'ul Anwar Iwan Sujono mengatakan dengan menggunakan pupuk organik yang merupakan produk turunan dari FABA PLTU Labuan, maka panen padi dapat meningkat lebih dari 50 persen, meskipun cuaca saat ini sedang tidak bagus.
Baca Juga:
Diskon 50 Persen Tarif Listrik Tidak Diperpanjang, Ini Informasi Lengkapnya
"Tanpa pupuk kimia dan pestisida, rata rata produksi panen diprediksi mencapai 8,4 ton per hektare, padahal saat ini kondisi El Nino. Sementara, biasanya petani dalam satu hektare hanya mendapatkan maksimum 5,5 ton dengan pengaplikasian pupuk kimia dan dalam kondisi cuaca bagus," ujarnya.
Kegiatan panen padi tersebut juga dihadiri Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar Babay Sujawadi dan Rektor Mathla'ul Anwar Prof Syibli Sarjaya.[ss]