WahanaNews-Banten | Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, merupakan salah satu wilayah daratan yang berbatasan langsung dengan laut.
Penduduknya mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan pengupas kerang.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Limbah hasil tangkapan dari ratusan kilogram kerang dan hasil laut lainnya berupa cangkang kerang, kulit rajungan dan kulit kepala udang yang menumpuk pasti akan menimbulkan bau tak sedap, sehingga dibutuhkan solusi guna menghilangkan limbah tersebut.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melalui salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yakni PLN Peduli, melihat adanya potensi dari hasil pemanfaatan limbah cangkang kerang yang diinisiasi oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pantai Terang, dalam programnya Kampung Nelayan Terang di mana limbah tersebut dapat diubah menjadi produk bernilai ekonomi dan bernilai jual.
Salah satunya diolah sebagai bahan campuran pakan ternak.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Beberapa bantuan yang telah diberikan PLN berupa Mesin Giling Penepung Limbah Cangkang dan kulit, Bantuan Pembangunan Gudang Penggilingan dan Penyimpanan Olahan Limbah Cangkang, Pelatihan Manajemen Wisata, dan Pembuatan Spot Foto Selfie Wisata Kampung Nelayan Terang.
Selain itu, PLN juga akan memantau perkembangan kampung binaanya dan membantu pengembangan di segala aspek, agar masyarakat bisa lebih maju dan mandiri.
Program ini juga untuk mempromosikan penggunaan energi hijau atau green energy, Sebagai bentuk komitmen PLN dalam memasyarakatkan electrifying lifestyle dan meningkatkan konsumsi listrik nasional.