WahanaNews-Banten | PT PLN (Persero) mendukung geliat ekonomi masyarakat dengan pasokan listrik yang andal. Listrik PLN tidak hanya bermanfaat untuk sumber penerangan dan penunjang aktivitas rumah tangga, tetapi juga meningkatkan produktivitas usaha.
Peningkatan produktivitas dirasakan oleh Lidiana, pemilik kebun hidroponik Teratai Hydrofarm yang berlokasi di Kota Tangerang. Ia memanfaatkan program Electrifying Agriculture PLN untuk meningkatkan hasil panen dari media tanam Hidroponik.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
"Usaha hidroponik saya tidak bisa dilepaskan dari peran PLN, karena aktivitasnya sangat ditunjang oleh listrik. Mulai dari pengairan dengan pompa air dan penerangan di dalam rumah hidroponik semua membutuhkan listrik," ungkap Lidiana.
Usaha hidroponik ia tekuni sejak 2021, bermula dari pengamatannya akan banyaknya minat pola hidup sehat di masyarakat. Dengan begitu, permintaan untuk produk sayur segar berkualitas dan tanpa pestisida cukup tinggi.
"Adanya kebutuhan supply sayur segar yang semakin tinggi mendorong kami untuk menghasilkan panen lebih cepat. Karena itu menanam dengan media hidroponik menjadi tepat. Sebab tidak bergantung pada cuaca dan bisa dibantu dengan listrik," tutur Lidiana.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Lidiana bercerita, awalnya UMKM Teratai Hydrofarm mendaftar sambung baru listrik dengan daya 2.200 Volt Ampere (VA). Seiring makin banyaknya permintaan, maka dibutuhkan daya yang lebih besar untuk menunjang produksi. Kemudian ia memutuskan untuk menambah daya menjadi 11.000 VA.
“Kami menambah daya listrik agar bisa memenuhi permintaan sayur konsumen. Sehingga kami bisa tetap menjaga kualitas sayur dengan waktu panen lebih singkat,” kisahnya.
UMKM Teratai Hydrofarm menanam sayuran seperti selada, pakcoi, kangkung, bayam, kale, okra dan sayuran segar lainnya. Menurut Lidiana, dengan menggunakan listrik, produktivitas usahanya terus meningkat. Terbukti dari omzet yang awalnya sebesar Rp 20 juta tiap bulan, setelah menambah daya listrik naik hingga Rp 40 juta per bulan.