WahanaNews-Banten | Dari maraknya pemberitaan media terkait pekerjaan proyek Turap Penahan Tanah (TPT) yang berada di kali/anak sungai Perumahan Taman Kirana di Desa Pasanggrahan Kec. Solear, Kab. Tangerang, yang terkesan asal-asalan.
Pekerjanya juga tidak memakai perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta tidak memiliki papan proyek.
Baca Juga:
Pertamina EP Cepu Raih Pengakuan Bergengsi di Ajang ASRRAT Award 2024
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan kepada warga sekitar, hingga awak media menyoroti hal tersebut.
Kecurigaan terindikasi bahwa pengerjaanya bukan bagian dari gotong royong warga sekitar perumahan.
“pengerjaan proyek itu bukan gotong royong warga, tapi dari pemerintah,” ujar Bhn, warga perumahan Taman Kirana, Sabtu (2/3/22).
Baca Juga:
Baby Jill, Sosok Miliarder Muda dengan Kerajaan Bisnis Fenomenal di Asia Timur
Lebih lanjut, dari hasil investigasi awak media yang tergabung di pokja Media Center Solear (MCS) yang diketuai Jhon Simamora, mengungkapkan fakta yang ironis.
Saat kunjungan dari pengawas pekerjaan proyek UPT pengairan wilayah 2 itu Taufiq yang didampingi rekan kerjanya (2/4/22) di lokasi, dimana langsung bertemu dengan awak media menjelaskan proyek Turap Penahan Tanah (TPT) yang dikerjakan secara swakelola oleh UPT pengairan wilayah 2.
Namun tidak mampu menjelaskan secara terperinci Rancangan Anggaran Belanja (RAB) TPT tersebut.
"Saya hanya pengawas, untuk lebih dalam mengetahui hal terkait pelaksanaan Proyek ini tanyakan saja langsung ke Kepada Dinas UPT pengairan." ujar Taufiq, dengan bergaya seragam dinas pengairan lengkap dengan sendalnya.
Ket Foto: Jhon ketua MCS (kiri) mengkonfimasi Langsung Pengawas UPT Pengairan 2, Taufiq.
Sementara perwakilan MCS, Jhon Simamora menanggapi hal yang terjadi, yang menimbulkan banyak pertanyaan proyek pekerjaan pemerintah daerah tidak ada RAB atau bestek program proyek.
"Hal ini patut dipertanyakan kepada pihak UPT pengairan wilayah 2 kenapa pengawas tidak dibekali dengan ilmu yang mumpuni dalam melaksanakan pengerjaan TPT tersebut. Bagai mana pengawas turun kelokasi proyek tanpa pedoman pengawasan," ujar Jhon, Sabtu (2/4/22).
Terakhir, dari hasil pantauan di lokasi, masih saja kegiatan tersebut tanpa papan informasi proyek dan para pekerja tidak menggunakan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sementara secara teknis, pemasangan batu kali dalam proyek TPT langsung dikerjakan walaupun keadaan air masih mengalir alias tidak dalam kondisi kering, hal itu di khawatirkan TPT rawan longsor kembali.
"Kondisi saat ini yang terjadi proyek TPT dari UPT pengairan 2, terkesan asal jadi. Mungkin masih bayak di daerah lain yang seperti ini," tutupnya. [afs]