WahanaNews Banten | Keterbatasan ruang lingkup bukan menjadi alasan untuk tetap berkreasi dan berinovasi.
Lihat saja yang dilakukan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas I Tangerang ini. Mereka berkreasi dan berinovasi di tengah kondisi pandemi Covid-19 dengan mendesign, merancang dan memproduksi sepatu, Selasa (21/09/2021).
Baca Juga:
Geger Vern's Holdings Jual Sepatu Berlogo Mirip Lafaz Allah
Sepatu yang mereka produksi diberi nama Rutira Shoes, hasil karya binaan rutan mulai dari menentukan model, membuat pola, penjahitan, pengeleman, hingga menjadi sepatu dengan kualitas yang baik.
Rutira Shoes ini merupakan produk andalan dari Rutan Kelas 1 Tangerang yang sudah dipasarkan ke masyarakat luas.
Uniknya, penamaan setiap model sepatu diambil dari pasal-pasal pidana. Seperti Casual Mode Batik, Casual Mode Pasal 114, Sporty Mode Pasal 281, dan Sporty Mode Pasal 378.
Baca Juga:
Seludupkan Sabu di Sepatu, Dua Calon Penumpang Pesawat Tujuan Jakarta Ditangkap Petugas Avsec KNIA
Kepala Rutan Kelas I Tangerang Fonika Affandi mengungkapkan bahwa sepatu karya warga binaan ini tidak kalah dengan kualitas sepatu yang dijual di pasaran karena menggunakan bahan yang berkualitas sehingga nyaman ketika dipakai.
“Kami gunakan bahan polyster yang nyaman dan fleksibel sehingga dipakai nyaman, termasuk saat berolahraga,” ujarnya.
Kata Fonika, saat ini para warga binaan sudah bisa memproduksi sepatu 10 sampai dengan 15 sepatu setiap harinya bahkan bisa lebih tergantung dari banyaknya pesanan. Sepatu ini juga sudah dijual secara online di Tokopedia, Shopee, dan OLX dengan nama Toko Rutira Bimgiat Jambe dengan harga 100 sampai 150 ribu rupiah.
Menurut dia, bimbingan yang didapat oleh para WBP selama menghuni Rutan Kelas I Tangerang dapat berguna saat mereka nantinya kembali ke tengah-tengah masyarakat. Dengan keterampilan yang sudah dimilikinya, para WBP diharapkan dapat bertanggung jawab pada dirinya dan masyarakat.
“Nanti kalau warga binaan ini keluar maka warga binaan ini tidak lagi merasa tidak punya keterampilan, karena selama ini mereka sudah diajarkan keterampilan, sehingga bila sudah keluar siap beradaptasi kembali dengan masyarakat,” ujarnya. [Tio]