WahanaNews-Banten | Taman Ide Bersama Nalaktak Kai dan Propan mengadakan acara workshop aplikasi finishing kayu yang berlokasi di Taman Ide, Jalan Raya Tigaraksa, Perumahan Triraksa Village 2, Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa. Pada acara kali ini, Propan merangkul para pengrajin, pecinta, dan penghobi kayu yang tergabung dalam komunitas “Nalaktak Kai Tangerang”. Inilah keseruan yang terjalin selama acara berlangsung. Selasa (30/11/2021).
Mewakili Dari Propan Suharsono Legowo mengatakan, Workshop aplikasi finishing kali ini bukan sekadar acara pemaparan produk dan pelatihan aplikasi cat Propan waterbased semata. Acara workshop aplikasi kali ini dijadikan sebagai wadah untuk membuka wawasan orang-orang yang bergerak di dunia kayu bahwa sebuah produk cat finishing waterbased bisa menghasilkan hasil akhir atau style yang bervariatif.
Baca Juga:
Ketua KPU Jakarta Barat Ingatkan Dokumen Yang Perlu Dibawa ke TPS Pilkada 2024
“Ini yang ingin kami tekankan bahwa produk cat waterbased keluaran PT Propan Raya dapat dijadikan berbagai macam style atau teknik finishing yang berbeda-beda. Untuk menghasilkan hal ini, yang dibutuhkan adalah pemahaman terkait dengan substrat, teknik dasar finishing yang benar, serta kreativitas, hingga pada akhirnya menghasilkan inovasi atau style baru dengan tampilan finishing yang unik, menarik, dan beda dari biasanya,” ucap Operation Management Head PT Propan Raya Suharsono Legowo, yang menangani finishing cat kayu.
Suharsono Legowo menjelaskan tentang produk cat kayu waterbased keluaran PT Propan Raya di hadapan para peserta workshop. Beberapa produk aplikasi yang diperkenalkan pada acara kali ini adalah Propan Acrylux, Propan Aqua Putty, Propan Woodstain, dan Propan Antique Glaze. Produk-produk ini dipaparkan secara rinci oleh Suharsono Legowo dari mulai fungsi, cara aplikasi, kelebihan produk, hingga peruntukkan aplikasinya. Setelah itu,
secara teori tentang tahapan aplikasi dasar pengecatannya agar semua peserta workshop memahami dan tidak salah mengaplikasi.
Setelah sesi teori selesai, berbagai macam aplikasi dengan teknik finishing atau style finishing cat waterbased yang berbeda-beda pun dikupas tuntas. Aplikasi teknik finishing yang diperkenalkan pada acara ini meliputi tampilan kayu klasik, tampilan kayu natural, distressed system/wash paint technic, rustic style, shabby chic style, tampilan tekstur 3 dimensi, dan Ages Style/ wheathered wood system (teknik kayu lapuk).
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Suharsono Legowo senang dengan respon dari teman-teman komunitas Nalaktak Kai, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
“Semoga kami terus bisa memberikan yang terbaik buat Anda pecinta hobi kayu di tanah air. Salam berkreativitas. Teruslah berinovasi,” ucap Suharsono menutup acara.
Owner Nalaktak Kai Sesa Susanti mengaku senang dengan adanya acara workshop aplikasi finishing, Acara ini sangat bermanfaat dan berguna bagi kami yang bergerak di dunia hobi kayu. Kami jadi bertambah wawasan terkait finishing kayu, ternyata dengan kreativitas dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda. Jadi semangat untuk berkreativitas dan menghasilkan berbagai macam karya dengan menggunakan produk cat Propan.
"Tujuan acara ini agar para pengrajin kayu bisa tertarik untuk mengelola kayu limbah menjadi bahan yang berguna dan bermanfaat untuk dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya, kami juga mengundang para pengrajin tapi kami batasi, karena undangan terbatas," ucapnya.
Dirinya mengajak untuk para pengrajin agar bisa memanfaatkan kayu limbah, dan palet untuk menciptakan usaha dari pengelolaan kayu limbah, menjadi bahan yang bermanfaat, seperti yang saat ini kita laksanakan menciptakan kayu limbah menjadi gantungan kunci yang menarik atau bahkan yang lainnya.
Tak hanya itu, dirinya juga meminta kepada para pihak terkait seperti peran penting dari Pemerintah Daerah, Dinas Terkait dan beberapa pihak yang bisa mensupport acara Workshop ini. agar bisa terselenggara dengan baik dan sesuai dengan harapan.
Ditambahkan Anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari Komisi II Bidang Ekonomi dan UMKM Deden Umar Dani sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan workshop pengelolaan kayu limbah bisa menjadi bahan yang di manfaatkan bagi para pengrajian dan pengusaha untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, sehingga permasalahan ekonomi ditengah pandemi covid-19 bisa menciptakan usaha ekonomi creativ bisa sedikit terjawab, dan bisa mendapatkan hasil untuk rod ekonomi, agar bisa menciptakan usaha dan lapangan kerja, potensi untuk mejadi pelaku usaha mikro yang berhasil di kabupaten tangerang bisa tercipta dan terlaksana, dan memanfaatkan bahan kayu menjadi bahan yang bermanfaat.
"Kita pikir limbah bahan kayu dan palet hanya untuk di bakar ke pabrik tahu, tempe atau tukang batu bata di bakar dan menjadi api, selesai. Namun, limbah bahan kayu ini bisa menjadi sesuatu yang sangat bernilai dan ada harganya, ini bukan bernilai secara ekonomi, namun secara keilmuan menciptakan hasil karya yang luar biasa tak ternilai harganya," ungkapnya.
Dirinya mengucapkan terimakasih kepada para komunitas dan pengrajin kayu, khususnya kepada Owner Nalaktak Kai yang sudah memberika ilmu, pembelajaran, wawasan, yang sangat berguna dan bermanfaat, semoga ilmu ini juga bisa tertular kepada kami DPRD Kabupaten Tangerang agar bisa belajar banyak tentang mengelola limbah kayu yang bisa berguna dan bermnafaat untuk masyarakat kabupaten tangerang.
"Semoga Taman Ide ini bisa terus berinovasi dan banyak memberikan ide baru, yang bermanfaat serta berguna bagi pengunjungnya serta khususnya untuk masyarakat kabupaten tangerang, dan tidak hanya menggandeng komunitas pengrajin kayu saja, dan kedepannya bisa menggandeng komunitas lainnya agar menciptakan ide ide baru lagi," tegas Politisi Paratai PDI Perjuangan, Asli Putra Daaerah Kecamatan Cikupa ini.
Sementara itu, Kepala Operasional Taman Ide Bayu Hartono sangat menyambut baik dengan adanya kegiatan workshop perdana dengan mengelola limbah kayu palet bisa menjadi bahan yang berguna dan bermanfaat, bisa melibatkan banyak pihak yang kita undang, baik dari Pemerintahan, Intansi, Anggota DPRD, Teman teman komunitas yang ada di kabupaten tangerang.
"Kami siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan semua pihak, bagi komunitas, intansi dan pemerintahan, bisa menciptakan ide baru dan bisa memberikan ilmu bagi para pengunjung dan masyarakat kabupaten tangerang, kami juga sangat kaget para peserta yang hadir dan datang di acara workshop ini bukan hanya dari daerah kabupaten tangerang, ada dari kota tangerang, tangerang selatan, rangkasbitung lebak, serang, dan dari jakarta juga," ucapnya saat di wawancarai awak media di lokasi acara taman ide.
Acara workshop ini digelar perdana dan banyak sekali peserta yang antusias ingin bergabung dan hadir, taman ide juga ingin menjadi taman yang bermanfaat bagi masyarakat, nantinnya juga akan kami gelar pelatihan dan workshop pelatian kerja, workshop pelatihan yang bermanfaat dan bisa menambah ilmu dan pengalaman baru nantinya.
"Kedepannya kami ingin terus berbenah diri dan siap menerima kritik saran serta ide gagasan yang sifatnya membangun, berbagi ide dan gagasan terbaru dan terkini, agar bisa mendapatkan pengalaman baru, dan banyak potensi ilmu dan ide gagasan baru di taman ide ini, semoga kedepannya kami bisa terus berusaha dan berupaya memberikan yang terbaik untuk para pengunjung taman ide, khususnya masyarakat milenial di kabupaten tangerang ini," tegas Pria berkacamata yang memiliki hobby bermain basket ini.
Hadir pula Pengurus Bendahara PHRI Kabupaten Tangerang Aan menambahkan, Sangat bangga dan kagum kepada para pengrajin kayu yang bisa mengolah limbah bekas palet menjadi suatu barang yang bisa digunakan dan di manfaatkan sesuai dengan keinginannya, tata cara pembuatannya pun saya melihat dan mempelajari sangat mudah untuk kami yang belum pandai dalam bidangnya tapi rasa ingin tahu dan keinginan untuk bisa mengolahnya menjadi suatu barang yang bermanfaat sangat begitu ingin bisa, belajar, melihat dan memahaminya pun sangat mudah. asal ada keinginan dan kemauan untuk belajar dan pasti akan bisa menciptakan hasil karya yang sempurna.
"Saya melihat para pengrajin kayu yang ikut dalam acara workshop ini adalah para pengrajin yang baru dan ada juga yang sudah berpengalaman, untuk itu bagi para pengrajin yang baru bergabung haruslah banyak belajar kepada yang sudah bisa, semoga saya sendiripun ingin bisa dan ingin belajar mengolah libah palet menjadi suatu barang yang bisa digunakan dan di manfaatkan, sesuai dengan kebutuhan," ungkap Pria Asli Putra Daerah Cikupa Yang Juga Aktif Sebagai Pengusaha Muda ini.