WahanaNews Banten | Polisi masih menyelidiki kasus penembakan terhadap seorang tokoh agama di Tangerang berinisial A yang dilakukan oleh orang tak dikenal.
Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Sabtu (18/09/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Juga:
Sebelum Ditembak, Ternyata Habib Bahar Dibuntuti Mobil Kijang Warna Hitam
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengusut peristiwa tersebut.
"Kami sudah mendatangi TKP dan olah TKP bersama Labfor. Kami juga telah minta keterangan saksi-saksi," kata Yusri kepada wartawan, Minggu (19/09).
Disampaikan Yusri, proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian juga turut diselidiki dan masih menunggu hasil pendalaman dari labfor. Yusri menyebut kepolisian juga akan menganalisa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi untuk mengusut identitas pelaku.
Baca Juga:
25 Kali Beraksi, Empat Bandit Ini Ditembak Satreskrim Polrestabes Medan
"Kami juga analisis CCTV di sekitar TKP, penembakan terjadi saat keadaan sudah mulai gelap," ujarnya.
Di sisi lain, Yusri mengungkapkan bahwa korban A selain dikenal sebagai tokoh agama, juga berprofesi sebagai ahli pengobatan alternatif.
"Memang dia adalah Ketua Majelis Taklim di kompleknya. Tetapi dia juga bekerja 20 tahun sebagai ahli pengobatan alternatif," ucap Yusri.
Berdasarkan keterangan polisi, Ustaz Alex dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 19.17 WIB dengan luka tempak di bagian pinggang.
"Iya betul korban meninggal," ujar Kapolsek Pinang Iptu Moh Tapril seperti dilansir dari detik.com, Sabtu (18/09).
Sementara itu, pihak keluarga korban tewas Ustaz Alex meminta ke kepolisian agar pelaku penembakan segera ditangkap. A ditembak pada di depan rumahnya pada Sabtu malam oleh orang tak dikenal.
"Saya harap segera ditangkap," ujar Sumadi, salah satu pihak keluarga saat dimintai keterangan oleh wartawan seusai pemakaman korban di rumah duka, Minggu (19/09/2021).
Sumadi menuturkan korban tak punya masalah sebelum peristiwa penembakan itu. Ia mengatakan korban dikenal sebagai ustaz dan ketua majelis taklim Nurul Yaqin khusus untuk bapak-bapak warga sekitar kediamannya.
"Kalau masalah tidak ada. Almarhum orang baik bahkan orang panutan kita ustaz, pemimpin majelis taklim juga gitu. Kayaknya enggak ada masalah," ungkapnya.
Sebelum peristiwa penembakan tersebut, Sumadi mengatakan tidak ada ancaman teror apapun terhadap korban. Kejadian penembakan dikatakan Sumadi usai korban melaksanakan salat magrib berjamaah di Masjid Jami'l Nurul Yaqin, tak jauh dari rumah yang ditempati.
"Ga ada memang habis magrib ada bunyi tembakan sekali, pelaku pada kabur dan warga langsung keluar," tuturnya.
Santos, kakak korban, mengatakan adiknya dikenal baik oleh keluarga maupun masyarakat. Kendati sekecil apapun masalah yang dialami korban selalu bercerita kepada dirinya.
"Orangnya baik sama warga, sama masyarakat," tandasnya.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Deonijiu De Fatima sempat mengunjungi rumah duka korban yang berada berada di RT 02/05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Saat dimintai keterangan oleh awak media di rumah duka, Kapolres enggan memberi keterangan apapun terkait peristiwa penembakan A. Deonijiu hanya melambaikan tangan dan langsung bergegas menuju ke rumah duka.[Tio]