Sultan Ageng Tirtayasa yang betekad untuk memerangi VOC dihalangi oleh anaknya. Sultan Haji tidak setuju jika ayahnya tersebut terus-terusan menentang Belanda.
Karena sedang terjadi sengketa antara kedua anaknya, Sultan Haji dan Pangeran Purbaya, Belanda memanfaatkan keadaan tersebut untuk bersekutu dengan Sultan Haji.
Baca Juga:
Pemimpin Kota Sibolga Membimbing Pegawai Menuju Sukses
Keputusan Sultan Haji tentu membuat sang ayah kecewa dan marah. Lalu terjadilah konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji.
Ketika Sultan Ageng Tirtayasa mengepung pasukan Sultah Haji di Banten, kemudian Belanda datang untuk membantu Sultan Haji dengan mengirim pasukan yang dipimpin oleh Kapten Tack dan Saint-Martin.
Setelah kejadian tersebut, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjarakan di Batavia. Karena tidak ada yang berkuasa, Sultan Ageng Tirtayasa harus menyerahkan jabatannya tersebut kepada putranya.
Baca Juga:
Menteri PPPA Buka Acara PIARA GBKP di Sibolangit: Anak-Anak Calon Pemimpin Masa Depan Bangsa
Pada tahun 1692, Sultan Ageng Tirtayasa menghembuskan nafas terakhirnya di dalam penjara dan kemudian jenazahnya dikebumikan di Komplek Pemakaman Raja-Raja Banten. [Tio]