WahanaNews-Banten | Saat ini beban puncak listrik PLN berada di Jawa Madura Bali tembus 19 gigawatt (GW).
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan pasokan energi primer untuk pembangkit listrik tetap berlangsung aman.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Langkah tersebut untuk menjaga pasokan listrik selama libur Lebaran ataupun arus balik.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, saat momen mudik Lebaran tahun ini konsumsi listrik mengalami penurunan, khususnya di kota besar, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, dan Surabaya. Hal ini disebabkan industri dan sektor bisnis mengalami penurunan konsumsi.
"Penurunan beban yang drastis ada di Jabodetabek, Banten, Jawa bagian barat dan timur, tapi memang ada konsumen rumah tangga terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali," kata Darmawan, Kamis (5/5).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Darmawan menjelaskan, saat ini beban puncak di Jawa Madura Bali mencapai 19 gigawatt (GW). Sebelumnya, beban puncak ada di angka 28 GW. Namun, kata Darmawan saat arus balik, maka beban puncak kelistrikan akan kembali merangkak naik.
"Kami mengerahkan pasukan kami untuk siap menghadapi lonjakan beban yang akan kembali normal. Bisa kembali lagi ke 28-29 GW. Kami juga siap," ujar Darmawan.
Tak hanya di Jawa Madura Bali, Darmawan menyebutkan, di wilayah Sumatra dan Kalimantan juga mengalami anomali, seperti penurunan konsumsi listrik di Sumatra Utara. Namun, saat momen Lebaran justru konsumsi listrik sektor rumah tangga di Sumatra Selatan, beberapa wilayah di Kalimantan mengalami kenaikan.