PLN menyiapkan skenario memastikan pasokan energi primer ke pembangkit aman untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi listrik saat arus balik Lebaran.
“Delivery LNG ke FSRU, juga aman. Gas pipa juga tepat waktu, BBM juga aman. Kami menyatakan di sini, kondisi pasokan energi primer, baik itu batu bara, gas LNG, gas pipa, ataupun BBM dalam kondisi aman," kata Darmawan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo menyampaikan, langkah yang diambil oleh PLN untuk memastikan pasokan listrik aman ini adalah dengan memonitor pasokan.
Dari sisi pasokan batu bara, kata Hartanto stok batu bara di stok pile pembangkit PLN berada di atas Hari Operasi (HOP) 15 hari. Hartanto juga melakukan pengawasan dan pengawalan untuk pasokan di pembangkit yang dioperasikan oleh pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP).
"Kami melakukan upaya terbaik, kolaborasi dengan dirjen minerba dan insan, stakeholder dan terutama pengusaha batu bara. Agar security pasokan batu bara terjaga," ujar Hartanto.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Sedangkan, untuk pasokan gas, kata Hartanto, PLN memastikan ketibaan kargo LNG bisa sampai ke PLTGU yang menjadi backbone kelistrikan datang tepat waktu. Hartanto mengatakan, pada Selasa (3/5) sudah ada 1 kargo LNG yang tiba di FSRU Bali untuk kebutuhan PLTGU di Bali dan Jawa Timur.
Sedangkan, pada Kamis (6/5), 1 kargo LNG akan tiba di FSRU Lampung untuk didistribusikan wilayah Sumatra Selatan. "Sedangkan, untuk Arun dan Jabar masing-masing akan tiba 1 kargo pada 16 Mei mendatang," kata Hartanto menambahkan.
PLN menjamin keandalan listrik selama arus balik Lebaran dengan memastikan ketersediaan batu bara, gas, dan bahan bakar minyak dalam kondisi cukup. Hartanto mengatakan, seluruh energi primer cukup untuk menghadirkan pasokan listrik selama libur Idul Fitri. Hari operasi untuk energi primer, khususnya batu bara berada di atas 15 hari.