Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power dapat menghentikan operasi pembangkit listriknya dan mempercayakan suplai listriknya secara penuh kepada PLN, sehingga pelanggan dapat lebih fokus pada urusan pengembangan bisnisnya dan tidak lagi disibukkan dalam pengoperasian pembangkit listriknya sendiri.
"Layanan Progressive Captive Power Acquisition sangat diminati oleh pelanggan-pelanggan industri di mana pada Bulan Februari 2022 lalu tercatat sudah 7 pelanggan mengikuti program Progressive Captive Power dengan jumlah kwh penjualan sebesar 1.181,30 GWh," terang Agung.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
Agung menegaskan, PLN terus berupaya mencari peluang pasar baru. Sejumlah sektor pun kini disasar PLN seperti pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan serta kelautan lewat program electrifying agriculture dan electrifying marine.
Tak hanya itu, PLN juga mendorong kampanye gaya hidup baru atau Electrifying Lifestyle lewat penggunaan peralatan elektronik yang bebas emisi dan ramah lingkungan. [afs]