WahanaNews Banten | Musyawarah antara Pemerintah Kota Serang dengan warga terkait pengiriman sampah dari Tangerang Selatan ke TPSA Cilowong belum memenuhi titik temu. 						
					
						
						
							Warga Cilowong masih kekeuh menolak kiriman sampah.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Ledakan Misterius di Pamulang Hancurkan Rumah Warga, 7 Orang Terluka
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Pemkot Serang tidak menyanggupi tuntutan warga yang ingin konpensasi pada 2021 dihitung menjadi satu tahun nilainya mencapai Rp 2,5 miliar untuk 21 RT di Kelurahan Cilowong.						
					
						
						
							"Tangsel ini mulainya bulan September, hanya baru beberapa bulan, (tapi) mereka mintanya dari Januari sampe Desember. Jadi belum ketemu," kata Walikota Serang Syafrudin usai audiensi dengan warga, Senin (25/10/2021).						
					
						
						
							Dia mengatakan, dari sepuluh tuntutan warga sebagai syarat kiriman sampah Tangsel, salah satunya soalnya jaminan beasiswa pendidikan. Nah, para pihak sejauh ini belum sepakat dalam perkara kompensasi.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Penjarahan Brutal di Rumah Sri Mulyani, Massa Bersenjata Tajam hingga Pakai Drone
								
								
									
	
								
							
						
						
							"Minta tempo belum ada kesepakatan antara lain konpensasi," tuturnya.						
					
						
						
							Sementara, Edi Santoso salah satu perwakilan warga mengatakan, jika pemerintah tidak menyanggupi tuntutan warga tersebut, maka mereka meminta pengiriman sampah dari Tangsel dibatalkan selamanya.						
					
						
						
							"Karena kalau sampah Tangsel tidak ada manfaatkan buat masyarakat. Buat apa kita berusaha duduk bersama?" katanya.