WahanaNews-Banten | PT PLN (Persero) UID Banten berkomitmen dalam mendorong Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pengembangan UMKM, hal ini diwujudkan dalam pembangunan berkelanjutan di Desa Wisata Keranggan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.
Dijelaskan oleh General Manager PLN UID Banten, Abdul Mukhlis, Program TJSL yang dilakukan PLN sejalan dengan prinsip-prinsip _Environmental, Social, and Governance_ (ESG), sehingga aktivitas TJSL dilakukan dengan mempertimbangkan pemberdayaan masyarakat yang bermanfaat serta menjunjung aspek keberlanjutan, termasuk saat PLN UID Banten memberikan bantuan pengembangan di Desa Wisata Keranggan.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
“Desa Wisata Keranggan memiliki budaya kearifan lokal dengan keindahan yang alami di tengah kota dan potensi besar ini yang ingin diusung oleh PLN UID Banten saat berkontribusi mendukung pengembangan potensi Desa Wisata Keranggaan sejak tahun 2022 lalu. Tentunya bantuan yang diberikan bukan sekedar _charity_ melainkan program pemberdayaan berkesinambungan, sehingga di tahun ini kami memfokuskan pada bantuan peningkatan perekonomian masyarakat melalui pengembangan UMKM dengan membentuk Kampung UMKM PLN,” jelas Abdul Mukhlis dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2023).
Poin utama dalam program Kampung UMKM PLN ini adalah mewujudkan konsep satu rumah satu produk UMKM, sehingga setiap rumah di Desa Wisata Keranggan didorong untuk mengembangkan produk rumahan yang memiliki nilai jual.
“Kami berfokus pada pengembangan UMKM di desa Keranggan, awal mula hanya ada 5 UMKM yang dikembangkan, namun saat ini sebanyak 36 UMKM telah tumbuh di desa Wisata ini,” ujar Abdul Mukhlis.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Pengembangan UMKM ini bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat untuk memberikan pelatihan dan pendampingan. Para pelaku usaha mendapatkan bimbingan dalam hal pengembangan produk, manajemen keuangan, pemasaran, dan aspek lain yang diperlukan dalam menjalankan usaha mereka.
“Agar UMKM dapat berkembang dan berkelanjutan, produk-produk yang dihasilkan dikumpulkan dan difasilitasi oleh Pokdarwis untuk kemudian dijual di gerai UMKM Desa Wisata Keranggan dan juga dibantu dijual secara online melalui _marketplace_. Bahkan kini omset penjualan pun semakin meningkat sebanyak 22%,” ungkap Abdul Mukhlis.
Di bawah bimbingan Pokdarwis kini kelompok UMKM di Desa Keranggan mampu mendapat omset sebesar 130juta rupiah. Ini menunjukan pendampingan UMKM bagi masyarakat Desa Wisata Keranggan dapat memberikan peluang baru bagi pengembangan potensi usaha lokal.