Banten.WahanaNews.co, Tangerang - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang memastikan 12 embung di beberapa wilayah dapat berfungsi sebagai sistem pengendali banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Taufik Syahzaeni di Tangerang, Senin (18/11/2024), mengatakan 12 embung cekungan penampung (retention basin) difungsikan untuk menampung air hujan.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
"Optimalisasi peran embung sebagai pengendali banjir akan kita maksimalkan ke depan dan kondisinya berfungsi," ujar Taufik Syahzaeni.
Ia menuturkan 12 embung tersebut berada di Nusa Jaya, Bugel, Cipondoh Makmur, Kampung Darusalam, Larangan, Cipondoh Indah, Pondok Bahar, Paninggilan, Griya Kencana, Kali Sabi, Periuk, dan Cikokol.
Pemkot Tangerang juga terus mengoptimalkan enam peran situ, yakni Situ Cipondoh, Situ Gede, Situ Cangkring, Situ Kunciran, Situ Bojong, dan Situ Bulakan dengan total area seluas 152,1 hektare.
Baca Juga:
Supermoon Picu Banjir Rob di Jakarta Utara, BPBD: Lima RT dan Tiga Ruas Jalan Terdampak
Selain itu, Pemkot Tangerang berharap kesiapan infrastruktur Sistem Pengendali Banjir tersebut dapat mendorong kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi banjir selama musim penghujan di Kota Tangerang.
“Kami berharap optimalisasi kapasitas daerah penampung air lewat embung dan situ tersebut dapat mengantisipasi potensi banjir, sehingga keamanan dan kenyamanan akan selalu terjaga di Kota Tangerang,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Banten telah menyiagakan 284 personil di 13 wilayah untuk penanganan bencana seiring masuknya musim hujan.
Plt. Kalak BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar mengatakan BPBD Kota Tangerang telah membuat tujuh posko kebencanaan yang bersiaga selama 24 jam untuk kecepatan penanganan saat dibutuhkan.
“Kami memastikan seluruh personil dalam kondisi siap. Intinya, kita harus kolaborasi dalam mengatasi penanganan bencana di wilayah agar cepat dan tepat," ujarnya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]