WahanaNews-Banten | PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) melaksanakan First Coal Firing dan Synchronization pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extension di Desa Lontar, Kabupaten Tangerang, Banten.
General Manager PLN UIP JBB Octavianus Padudung mengatakan PLTU Lontar Extension memanfaatkan batubara rendah kalori dengan nilai kalori (HHV) 4200 kcal/kg.
Baca Juga:
Pemkab Batang Apresiasi Kontribusi PT Bhimasena Power dalam Layanan Kesehatan dan Pembangunan
Menurutnya, penggunaan batubara rendah kalori ini sebagai langkah untuk mendukung industri lokal.
“Keberhasilan pada tahapan ini merupakan suatu keberhasilan milestone proyek pembangkit karena menggunakan batubara rendah kalori yang didatangkan dari Sumatera dan Kalimantan,” kata Octavianus, Selasa (2/8/2022).
Dia menuturkan bahwa PLTU Lontar Extension sangat krusial dalam memberikan suplai listrik terbaik untuk menyokong seluruh lini kegiatan terutama di DKI Jakarta, Banten, dan sekitarnya.
Baca Juga:
Usut Tuntas Skandal Proyek PLTU 1 Kalbar, ALPERKLINAS: Jangan Sampai Pasokan Listrik ke Konsumen Terhambat
Suplai listrik yang terjaga, imbuhnya, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi, bisnis dan industri yang kini kembali menggeliat pasca pandemi.
“Saat ini listrik merupakan kebutuhan primer yang harus terpenuhi sehingga kita harus terus bergerak untuk menyediakan pasokan listrik yang andal bagi masyarakat,” papar Octavianus.
Dia menjelaskan PLTU Lontar Extension dibangun dengan menggunakan teknologi Boiler Supercritical yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pembangkitan.