Program swasembada pangan juga dapat memenuhi ketersediaan pangan lokal untuk mendukung program MBG bagi anak siswa sekolah.
Gapoktan yang dibinanya itu memiliki anggota sebanyak 172 petani dengan menggarap lahan sawah seluas 150 hektare, termasuk lahan darat ditanami jagung, buah-buahan, sayur-sayuran dan ubi-ubian.
Baca Juga:
KPU Lebak Libatkan 100 Orang Lipat Surat Suara Pilkada 2024 Hingga 8 November
"Kita optimistis produksi hasil pertanian bisa memenuhi untuk program MBG," katanya.
Ketua Gapoktan Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan, petani di wilayahnya, selain mengembangkan tanaman padi juga tanaman sayuran dataran rendah, seperti kacang panjang, kangkung, terong, ketimun, dan paria.
"Kami minta petani di sini agar mengembangkan tanaman sayuran, karena memberikan nilai tambah pendapatan ekonomi dengan adanya program MBG," katanya.
Baca Juga:
Pertamina Bantu Sahabat Relawan Indonesia Tingkatkan Kesehatan Masyarakat Badui di Lebak
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat mengatakan bahwa program MBG bisa meningkatkan pendapatan ekonomi karena bisa memenuhi ketersediaan pangan lokal.
Artinya, ujar dia, jangan sampai kebutuhan beras, sayuran, buah-buahan, ikan, dan ternak unggas ayam untuk program MBG dipasok dari luar daerah.
"Kita berharap Gapoktan maupun kelompok tani maupun petani dapat meningkatkan produksi karena nanti ditampung untuk ketersediaan pangan lokal guna mendukung program MBG," kata Rahmat.