WahanaNews-Banten | PT PLN (Persero) UID Banten terus mengakselerasi program "Electrifying Marine" untuk membantu para pengusaha sektor perikanan dan kelautan agar dapat berhemat melalui penggunaan listrik PLN.
Program ini dilayani melalui dediesilisasi, atau peralihan "supply" listrik yang sebelumnya menggunakan mesin diesel dikonversi menjadi listrik PLN.
Baca Juga:
PLN Gelar Apel Siaga, Pastikan Keandalan Pasokan Listrik untuk Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Dengan peralihan tersebut diharapkan para pelaku usaha dapat memperoleh penghematan. Hal inilah yang dirasakan oleh para Petani Udang Vaname di Desa Tenjo Ayu, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.
Menurut Kurtubi, Ketua Paguyuban Kampung Vaname, setelah dilakukan dedieselisasi biaya operasionalnya menurun drastis.
"Perbandingan antara saat pemakaian genset dan pemakaian listrik PLN itu lebih efisien pemakaian listrik PLN bahkan menurun hingga 33 persen. Dulu saat menggunakan genset dalam satu siklus biaya kisaran 8-9 juta, setelah sambung listrik PLN jadi hemat karena hanya mengeluarkan biaya 5-6 juta," ujar Kurtubi.
Baca Juga:
Buka Lat Pra Ops Mantap Praja 2024, Kapolres Merangin Ingatkan Anggota Tetap Jaga Netralitas
Selain penghematan biaya solar, terdapat efisiensi pada biaya perbaikan mesin. Diakui Kurtubi sejak menggunakan listrik PLN dirinya tidak perlu mengeluarkan biaya perbaikan mesin genset yang kerap mengalami kerusakan.
Kurtubi juga menjelaskan bahwa dirinya mengalami peningkatan hasil panen produksi udang vanamenya. Peningkatan tersebut mencapai angka 44% hasil produksi.
"Kalau lagi normal cuacanya mendukung penghasilannya lumayan, yang tadinya pakai genset dapat 900 kg karena kincir tidak bisa menyala 24 jam jadi kemungkinan oksigen juga menghambat pertumbuhan. Setelah sambung dengan PLN, kincir bisa jalan 24 jam 'nonstop' sehingga pertumbuhan udang jauh lebih besar karena oksigen mencukupi, jadi hasilnya meningkat hingga 1,3 ton," ungkap Kurtubi.