Kalsel. WahanaNews.co - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) sukses memulihkan lahan kritis dengan penghijauan seluas 184.102 hektare yang dilaksanakan secara bertahap mulai pada 2013 sampai dengan 2022.
“Sebelumnya ada 642.580 hektare lahan kritis di Kalimantan Selatan, pada 2023 lahan kritis turun menjadi 458.478 hektare dan ini yang terus digalakkan penghijauan agar lingkungan segera pulih kembali,” kata Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Banjar, Kalsel, Sabtu.
Baca Juga:
Dugaan Korupsi PBJ di Kalsel: KPK Sita Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT
Ia menyebutkan proses selama kurang lebih sembilan tahun tersebut terbilang cukup cepat dan sukses digalakkan, sehingga memberikan harapan terhadap percepatan penurunan lahan kritis di Kalimantan Selatan.
“Eksistensi Kalimantan Selatan sebagai paru-paru dunia harus tetap dijaga, penurunan lahan kritis akan berdampak besar terhadap perbaikan lingkungan hidup yang lebih baik lagi,” ucapnya.
Gerakan revolusi hijau yang dicanangkan sejak 2017 telah memberikan dampak positif terhadap penghijauan yang terus menerus dilakukan di Kalimantan Selatan.
Baca Juga:
DPRD Tanbu Tegaskan Urgensi Pembangunan Jembatan Selat Pulau Laut
Dia menyebutkan dengan gerakan revolusi hijau, seluruh pihak telah melibatkan diri untuk penghijauan lingkungan dengan penanaman pohon, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat secara keseluruhan.
Kawasan hutan di Kalimantan Selatan mencapai 1,6 juta hektare atau lebih dari 45 persen luas daratan yang ada.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen untuk terus menggalakkan semangat revolusi hijau dengan cara menanam pohon secara berkelanjutan khususnya di lahan kritis.