"Kami minta petani tinggal koordinasi dengan Dinas Pertanian provinsi maupun kabupaten/kota untuk penyediaan pompanisasi," katanya.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan Kementan merealisasikan penyaluran bantuan pompanisasi sebanyak 262 unit untuk mendukung peningkatan produksi pangan.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Tinjau Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Penyaluran bantuan pompa itu dengan ukuran 2,3 dan 6 inci bisa mengaliri persawahan ribuan hektare.
Dengan demikian, bantuan dari Kementan sebanyak 262 unit juga ditambah pompa yang ada di petani lokal, sehingga total 362 unit.
"Kita berharap sisanya kekurangan pompa sebanyak 148 unit lagi bisa dibantu oleh pemerintah provinsi dan kabupaten," kata Deni.
Baca Juga:
Hari Krida Pertanian ke-52 Jadi Momentum Kebangkitan Pertanian Indonesia
Ia menyebutkan kebutuhan pompa untuk ketersediaan pasokan air di Kabupaten Lebak sangat diperlukan, terutama menghadapi musim kemarau panjang.
Apabila terpenuhi ketersediaan pompa itu dipastikan petani bisa melakukan gerakan tanam dengan menyedot sumber air permukaan seperti aliran sungai, embung dan mata air.
Jumlah areal persawahan baku di Kabupaten Lebak seluas 51.297 hektare dan jika terpenuhi pompa, bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari dua kali musim tanam menjadi empat kali musim tanam per tahun.