BANTEN.WAHANANEWS.CO - Pemerintah terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Serang–Panimbang di Provinsi Banten. Jalan tol ini terdiri atas tiga seksi. Seksi I Serang–Rangkasbitung sepanjang 26,5 km telah beroperasi sejak Desember 2021. Sementara itu, Seksi II Rangkasbitung–Cileles sepanjang 24,1 km dan Seksi III Cileles–Panimbang sepanjang 33 km masih dalam tahap konstruksi.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyampaikan, keberadaan Tol Serang-Panimbang bertujuan mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Tanjung Lesung juga merupakan kawasan pariwisata yang sedang dikembangkan.
Baca Juga:
Wamen Diana Tinjau Kesiapan Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek
Diharapkan dengan adanya jalan tol ini kawasan parisawata di Tanjung Lesung, Ujung Kulon, dan Kecamatan Sumur bisa berkembang, serta daerah-daerah industri pula.
"Mudah-mudahan dengan adanya tol ini akan membantu aktivitas perekomonian dan juga untuk aktifitas angkutan barang dan jasa yang ada di Provinsi Banten ini," ujar Diana saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi II pada Kamis (6/3/2025).
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten, Wahyu Supriyo Winurseto menjelaskan, saat ini pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang untuk porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pada Seksi II telah mencapai progres 87 persen. Sedangkan porsi dukungan pemerintah berada di Seksi III dengan menggunakan pendanaan dari pinjaman atau loan.
Baca Juga:
Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek, Puncak Mudik Diprediksi 28 Maret
"Untuk yang Seksi III loan dari China yaitu CEXIM saat ini sudah mencapai (progres) 92,46 persen, sedangkan untuk Pinjaman Dalam Negeri (PDN) ada dua paket sudah mencapai hampir 30 persen, dan ada dua paket masih menunggu dari Kementerian Keuangan," terangnya.
Wahyu menambahkan, pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) jalan tol ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2026.
Untuk itu, pendanaan dari pinjamannya diharapkan segera terealisasi agar dapat dilaksanakan pembangunannya, karena hal ini terkait dengan waktu yang terus berjalan.
"Dan kami berharap dengan nantinya percepatan penganggaran ini akan lebih cepat dimanfaatkan masyarakat, dan tol ini memotong waktu tempu dari Jakarta ke Tanjung Lesung hingga 2,5 jam," imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Jalan Tol Serang-Panimbang juga melewati area persawahan yang cukup besar kurang lebih 45.000 hektar.
Sehingga, dengan tersambungnya jalan tol ini, lalu lintas atau perpindahan hasil-hasil pertanian bisa lebih cepat, lebih murah, yang otomatis menurunkan biaya transportasi dan akan memberikan harga yang murah bagi masyarakat setempat.
"Jadi kami berharap, salah satunya memang tol ini adalah mendukung ketahanan pangan terutama di Selatan Provinsi Banten, yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat seluruh Provinsi Banten maupun di Pulau Jawa," tutup Wahyu.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]