Selanjutnya, sampah tersebut dimasukkan ke dalam mesin dan keluar sampah organik dan sampah non-organik.
Untuk sampah non-organik, dijadikan Refuse Derived Fuel (RDF) menjadi produk bahan bakar untuk PT Pabrik Semen Cemendo, sedangkan sampah organik dijadikan magot untuk perusahaan pakan PT Pokphand.
Baca Juga:
PJ Gubernur DKI Jakarta Diminta Evaluasi Kinerja Kadis LH
Selain itu, juga bisa bekerja sama dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bidang perikanan sebagai bahan pakan ikan air tawar.
"Kami memperkirakan untuk penjualan RDF ke PT Pabrik Semen Cemendo mencapai Rp40 juta per hari dan ditambah lagi jual magot ke PT Pokphand," katanya pula.
Ia mengatakan, saat ini jumlah petugas kebersihan yang ada sebanyak 184 orang dan masih kekurangan 52 orang, sedangkan jumlah kendaraan truk hidrolik 15 unit.
Baca Juga:
Kota Padang, Sumbar, Inovatif dalam Pengelolaan Lingkungan untuk Masyarakat
Petugas kebersihan bekerja secara bergiliran untuk mengangkut sampah di lingkungan masyarakat dan Pasar Rangkasbitung.
Selain itu, pemerintah daerah juga memiliki 32 titik bak sampah kontainer, gerobak 15 unit, bak sampah terpilah 52 titik.
"Kami berharap tahun 2025 bisa mengoptimalkan pengangkutan sampah 500 ton per hari dengan adanya bantuan dua unit kendaraan hidrolik sampah dan sarana lainnya," katanya pula.