Banten.WahanaNews.co, Rangkasbitung - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, melakukan intervensi serentak untuk mencegah stunting pada anak balita yang mengalami gagal tumbuh.
"Kami hari ini melakukan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh posyandu," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Nurul Isnaeni di Rangkasbitung, Lebak, Kamis (20/6/2024).
Baca Juga:
Tiga Balita Tewas Terjebak Saat Kebakaran di Cipinang, Jakarta Timur
Pelaksanaan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting itu diharapkan tidak melahirkan balita stunting baru lagi.
Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen untuk mempersiapkan generasi Emas 2045 dengan melibatkan semua organisasi perangkat daerah (OPD).
Untuk mencapai target terbebas stunting tersebut, dilakukan intervensi dengan 10 pasti, yakni pasti pertama tepat sasaran terhadap balita yang mengalami gizi buruk, gizi kurang, tengkes, ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) dapat hadir minimal 95 persen untuk menjalani penimbangan di posyandu desa/kelurahan.
Baca Juga:
Kejiwaan Ibu di Jaksel yang Banting Bayi hingga Tewas Diperiksa Polisi
Pasti kedua, sarana alatnya harus sesuai standar. Ketiga, pengukuran tubuh dan lengan panjang harus benar sesuai standar operasional prosedur (SOP), keempat, petugasnya harus berkompeten, kelima, diinput ke aplikasi, keenam, berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Kami meyakini jika intervensi serentak itu dilakukan 10 pasti, jumlah anak stunting bisa akurat," kata Nurul.
Menurut dia, pencegahan stunting di Kabupaten Lebak dilakukan dari remaja putri diberikan tablet tambah darah (TTD) agar tidak terjadi anemia.