WahanaNews-Banten | Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menegaskan Pemerintah Provinsi Banten mendukung penuh Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBWI).
Menurut Al Muktabar, awal Februari 2023, Kick Off Gernas BBI dan BBWI diagendakan di Provinsi Banten sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten di Tahun 2023.
Baca Juga:
Banten Fokuskan Pengendalian Stunting dan Gizi Buruk
"Hari ini kita mendapat kunjungan dari Bapak Deputi Menko Marves terkait agenda kita Bangga Produk Buatan Indonesia. Untuk mempersiapkan berbagai hal dalam rangka implementasinya," kata Al Muktabar di Kantor Gubernur Banten, di Serang, Jumat.
Menurutnya, khusus dengan Bangga Buatan Indonesia atau implementasinya dalam TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) hingga akhir Desember 2022 mencapai 41persen dari yang ditargetkan 40 persen.
Dikatakan Al Muktabar, dalam berbagai kesempatan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin beserta para Menteri selalu mengingatkan Bangga Buatan Indonesia.
Baca Juga:
Pj Gubernur Banten Pantau Langsung PPDB, Sebut Tak Ada Kendala Teknis
"Salah satu motor penggerak Bangga Buatan Indonesia adalah birokrasi berdampak melalui pola kerja tematik komprehensif integral," kata dia.
Ia mengatakan, melalui pendekatan tematik, Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia menjadi lokomotif pelaksanaan penugasan/mandatory Presiden dalam pengendalian inflasi, penanganan stunting dan gizi buruk, serta penanganan kemiskinan ekstrem.
Melalui pendekatan tematik ini, kata Al Muktabar, birokrasi bisa menjadi pendorong terhadap kesadaran masyarakat untuk Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia.
Sementara, Deputi Koordinasi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo RM Manuhutu mengatakan Provinsi Banten dipilih karena ekonominya bertumbuh baik, industri dan UMKM cukup besar, serta dekat dengan Jakarta.
"Dengan industri yang besar itu menunjukkan Provinsi Banten memiliki kapasitas untuk memproduksi barang-barang yang dibutuhkan bukan hanya oleh Provinsi Banten tapi daerah lainnya," katanya.[ss]