WahanaNews-Banten | Pemerintah Provinsi Banten mengantisipasi potensi kekeringan akibat dampak dari cuaca ekstrem.
Puncak musim kemarau di Provinsi Banten akan terjadi pada Agustus 2023.
Baca Juga:
Imbauan Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Banten: Salurkan Zakat Melalui Baznas atau LAZ Resmi
'Tanah Jawara', julukan Provinsi Banten akan mengalami curah hujan lebih kering dalam tiga dekade terakhir.
"Pertama kemarin kita sudah lakukan apel kesiapsiagaan bencana, jadi alat-alat yang kita punyai mungkin sistem pompa, mobil tangki pengangkut air itu sudah kita persiapkan begitu juga dengan kabupaten kota," ujar Pj Gubernur Banten, Al Muktabar saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (6/6/2023).
Untuk mengantisipasi terjadi gagal panen, akibat dampak kekeringan, kata dia, Pemprov Banten akan
memetakan di mana saja titik sebaran kawasan pertanian di Banten yang berpotensi terdampak.
Baca Juga:
Pemprov Banten Dorong Peran Keluarga untuk Hak Anak dan Unggul Generasi Penerus
"Kami lihat titik-titik tertentu sebaran kawasan pertanian yang beririgasi permanen, perbaikan tanggul terus kita dorong baik itu melalui partisipasi masyarakat langsung maupun program pemerintah," ujarnya.
Dia berharap potensi kekeringan di Banten tak terlalu parah.
"Ini kan alam kita tidak tau persis perhitungan alamnya, walaupun tetap harus kita antisipasi, kita mempersiapkannya. Keilmuan menunjukan prediksi-prediksi, ramalan-ramalan bagian dari dasar kita mengambil kebijakan untuk mempersiapkan segala sesuatunya," tambahnya.