"Saya hanya pengawas, untuk lebih dalam mengetahui hal terkait pelaksanaan Proyek ini tanyakan saja langsung ke Kepada Dinas UPT pengairan." ujar Taufiq, dengan bergaya seragam dinas pengairan lengkap dengan sendalnya.
Ket Foto: Jhon ketua MCS (kiri) mengkonfimasi Langsung Pengawas UPT Pengairan 2, Taufiq.
Baca Juga:
Pertamina EP Cepu Raih Pengakuan Bergengsi di Ajang ASRRAT Award 2024
Sementara perwakilan MCS, Jhon Simamora menanggapi hal yang terjadi, yang menimbulkan banyak pertanyaan proyek pekerjaan pemerintah daerah tidak ada RAB atau bestek program proyek.
"Hal ini patut dipertanyakan kepada pihak UPT pengairan wilayah 2 kenapa pengawas tidak dibekali dengan ilmu yang mumpuni dalam melaksanakan pengerjaan TPT tersebut. Bagai mana pengawas turun kelokasi proyek tanpa pedoman pengawasan," ujar Jhon, Sabtu (2/4/22).
Terakhir, dari hasil pantauan di lokasi, masih saja kegiatan tersebut tanpa papan informasi proyek dan para pekerja tidak menggunakan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Baca Juga:
Baby Jill, Sosok Miliarder Muda dengan Kerajaan Bisnis Fenomenal di Asia Timur
Sementara secara teknis, pemasangan batu kali dalam proyek TPT langsung dikerjakan walaupun keadaan air masih mengalir alias tidak dalam kondisi kering, hal itu di khawatirkan TPT rawan longsor kembali.
"Kondisi saat ini yang terjadi proyek TPT dari UPT pengairan 2, terkesan asal jadi. Mungkin masih bayak di daerah lain yang seperti ini," tutupnya. [afs]