WahanaNews-Banten | Wagub Banten membawa air dan tanah asal Keraton Surosowan dan Badui, untuk disatukan dengan tanah dan air dari 33 provinsi lainnya di Indonesia, kemudian diletakkan di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sebagai simbol persatuan bangsa.
Pengambilan tanah dan air dari kedua tempat itu, berdasarkan kajian yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten bersama para ahli sejarah dan para ahli kebudayaan. Keberadaan Banten saat ini, tidak bisa dilepaskan dari Badui dan Keraton Surosowan, sebagai Kesultanan Banten.
Baca Juga:
Cerita Inspiratif Mila Karmilah, Penerima Manfaat PKH Kemensos
"Ini hasil konsultasi kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dengan para ahli kebudayaan dan sejarah sehingga terpilih Baduy dan Keraton Surosowan sebagai tanah dan air yang spesifik sebagai akar kebudayaan dan sejarah masyarakat Banten," kataWakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, melalui rilis resminya, Minggu, 13 Maret 2022.
Ket Foto: Wagub Banten Andika Hazrumy saat akan bertolak ke bakal Ibu Kota Negara (IKN).
Air dimasukkan ke dalam kendi, kemudian tanah disimpan dalam tembikar. Kedua tempat terbuat dari tanah, kerajinan tangan asli masyarakat Banten.
Baca Juga:
Kementan Paparkan Tata Cara Pendaftaran dan Kriteria Jadi Anggota Brigade Swasembada Pangan
Nantinya tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia, akan digabungkan ke dalam sebuah tempat bernama Kendi Nusantara dalam sebuah ritual budaya.
"Sebelum pelaksanaan ritual budaya Kendi Nusantara, kita mengikuti arahan dari Bapak Presiden," ujarnya.
Masih dalam rilisnya, Andika Hazrumy mewakili Gubernur Banten, Wahidin Halim terbang ke titik nol IKN Nusantara. Namun tidak dijelaskan mengapa WH tidak datang ke pertemuan tersebut.